SPEAKING ANXIETY ENCOUNTERED BY EFL MULTI-CULTURAL GRADUATE STUDENTS AT UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

GUNTUR ADETYA SAKTI, 12851021008 (2023) SPEAKING ANXIETY ENCOUNTERED BY EFL MULTI-CULTURAL GRADUATE STUDENTS AT UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG. [ Thesis ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (84kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (89kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (105kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (149kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (96kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (254kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (126kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (72kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (87kB)

Abstract

Sebagian besar siswa mungkin kesulitan ketika berbicara tentang mata pelajaran karena mereka kekurangan kosa kata atau ingin mengkomunikasikan ide- ide mereka dalam bahasa Inggris. Namun, bagi anak-anak tertentu, kecemasan berbicara menjadi begitu biasa atau menakutkan. Kecemasan memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara, termasuk serangan panik, fobia, kecemasan sosial, dan keadaan di mana individu merasa terekspos (Albadri, 2019). Kegugupan atas penampilan berbicara juga dapat mencakup pikiran, perasaan, dan perilaku orang, yang mungkin terkait langsung dengan kecemasan pada saat itu. Peneliti tertarik untuk meneliti teknik untuk mengurangi kecemasan saat berbicara akibat dari masalah tersebut (Albadri, 2019). Peneliti merumuskan masalah penelitian seperti faktor apa saja yang mempengaruhi kecemasan dalam berbicara yang dihadapi oleh mahasiswa multikultural di UIN SATU Tulungagung? Dan bagaimana strategi mengatasi kecemasan berbicara yang dihadapi mahasiswa multikultural di UIN SATU Tulungagung? Peneliti merancang metode penelitian dengan desain deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa multikultural pasca sarjana Jurusan Bahasa Inggris yang mengalami kecemasan berbicara. Prosedur pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dan observasi dari catatan arsip penelitian. Peneliti memilih subjek, mewawancarai mereka satu per satu, transkrip hasil wawancara. Dipilih dan difokuskan pada data yang berkaitan dengan masalah penelitian. Peneliti menunjukkan data yang dipilih dalam bentuk deskripsi, menarik kesimpulan berdasarkan data yang dianalisis. Peneliti menemukan dari penelitian ini bahwa Multi-budaya adalah salah satu faktor dari kecemasan berbicara, dalam tahap multi-kulturalisme peneliti menemukan ada dua latar belakang yang menyebabkan kecemasan berbicara, yaitu: Ekonomi dan Budaya. Di antara dua faktor tersebut peneliti menemukan bahwa ekonomi merupakan faktor yang sangat signifikan, karena siswa yang memiliki keuangan yang baik mereka dapat memperoleh pelajaran tambahan di luar jam sekolah. Kemudian yang kedua adalah dari faktor internal kecemasan berbicara, Takut membuat kesalahan berkaitan dengan ketakutan siswa dalam menjawab atau membuat pernyataan di depan kelas karena takut membuat kesalahan, Rasa malu dikaitkan dengan uraian di atas. Karena semua siswa takut melakukan kesalahan dan menjadi malu ketika melakukan kesalahan. Dan, untuk faktor eksternal, keterampilan menyimak berhubungan dengan siswa, dan jika guru atau teman menjelaskan materi terlalu cepat atau samar-samar, siswa akan menjadi bingung, dan siswa cenderung tidak mau bertanya; mungkin tidak dapat menjawab atau memahami konteksnya. Pengetahuan terkait topik mengacu pada siswa yang tidak dapat menjelaskan apa yang ingin mereka jelaskan karena kosa kata mereka yang terbatas. Akhirnya, umpan balik kecemasan bahasa berkaitan dengan bagaimana instruktur mengontrol dan mempermalukan siswa. Saya akan memperbaikinya di depan banyak teman. Terkait dengan strategi untuk mengatasi rasa takut berbicara, mereka juga menggunakan strategi yang berbeda. Ini adalah persiapan. Adalah penting seberapa teliti siswa mempersiapkan presentasi mereka sebelum mereka memasuki kelas. Relaksasi mengacu pada ketika siswa merasa sulit untuk hadir di kelas. Relaksasi berarti menjaga tubuh dan pikiran tetap rileks.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Pendidikan > Mahasiswa
Pendidikan > Metode Pembelajaran
Pendidikan > Motivasi Belajar
Pendidikan
Pendidikan > Strategi Pembelajaran
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Tadris Bahasa Inggris
Depositing User: 12851021008 GUNTUR ADETYA SAKTI
Date Deposited: 15 Nov 2023 07:09
Last Modified: 15 Nov 2023 07:09
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/41939

Actions (login required)

View Item View Item