CAFE CULTURE (Studi Fenomenologi Tentang Kebiasaan Nongkrong dan Diskusi Mahasiswa di Tulungagung)

FARID REYHAN WAHIB, 12309193060 (2024) CAFE CULTURE (Studi Fenomenologi Tentang Kebiasaan Nongkrong dan Diskusi Mahasiswa di Tulungagung). [ Skripsi ]

[img] Text
Cafe Culture (Studi Fenomenologi Tentang Kebiasaan Nongkrong dan Diskusi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Cafe telah berkembang dari sekadar tempat untuk minum kopi menjadi aktivitas sosial, kreatif, dan intelektual, membentuk apa yang sering disebut sebagai cafe culture. Penelitian ini mengkaji terutama pada mahasiswa, yang memiliki kebiasaan nongkrong dan berdiskusi di warung kopi maupun cafe, serta munculnya cafe culture di Tulungagung. Tujuan penelitian ini untuk memahami kegiatan nongkrong dan diskusi mahasiswa oleh keberadaan cafe culture. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan tinjauan pustaka. Fenomenologi, sebagai pendekatan filosofis, digunakan untuk menyelidiki pengalaman manusia. Ini merupakan metode pemikiran logistik, kritis, sistematis, tidak bersifat apriori, dan tidak dogmatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cafe culture menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berdiskusi dan mendapatkan literasi baru di luar lingkungan kampus. Dalam konteks Ngaji Ngopi, cafe culture memberikan warna baru bagi dunia literasi, terutama bagi mahasiswa yang dianggap sebagai agent of change. Kegemaran mahasiswa dalam nongkrong dan berdiskusi, yang diakomodasi oleh Ngaji Ngopi dengan forum diskusi umum, memberikan dimensi baru pada cafe culture di tulungagung. Cafe culture menjadi sarana bagi Mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan tambahan dan merangsang pemikiran kritis serta inovatif. Diskusi-diskusi di Ngaji Ngopi melibatkan berbagai topik, mulai dari sosial, keagamaan, politik, hingga teknologi, yang mungkin tidak tercakup dalam lingkup pembelajaran kampus. Dengan demikian, kebiasaan nongkrong di Cafe, terutama Ngaji Ngopi, menjadi sebuah jembatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam diskusi yang beragam dan mendapatkan pemahaman yang lebih luas di luar ruang kelas. Kata Kunci: Cafe Culture, Mahasiswa, Kebiasaan Nongkrong, Diskusi

Item Type: Skripsi
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama
Depositing User: 12309193060 FARID REYHAN WAHIB
Date Deposited: 25 Mar 2024 06:44
Last Modified: 25 Mar 2024 06:44
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/44507

Actions (login required)

View Item View Item