MUHAMMAD BAHRUDDIN, 12307193038 (2023) DINAMIKA PABRIK GULA SOEMBERDADI DI KEDIRI TAHUN 1891-1948. [ Skripsi ]
Text
DINAMIKA PABRIK GULA SOEMBERDADI DI KEDIRI TAHUN 1891-1948.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Abstract: Sugar was a vital commodity for the government of Dutch East Indies in the global economy. The growth of the sugar industry in the region followed the traditions of western capitalism. During the cultuurstelsel period, sugar factories in the area aided the financial recovery after losses due to the Java War. The Agrarian and Sugar Law policy emerged in 1870 to encourage more extensive exploitation of sugar cane planting and the construction of sugar factories. Several factories, including the Soemberdadi Sugar Factory, were established in the Kediri Karesidenan. This research centres on two primary studies: firstly, the dynamics of the Soemberdadi Sugar Factory from 1891 to 1948; and secondly, the social conditions of the community during the factory's operation. The aim of this study is to examine the successes and challenges faced by the Soemberdadi Sugar Factory and the corresponding socio-economic impacts on the local community during the factory's operation. The investigation follows the historical research method, comprising of four stages: heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. Key results indicate that the Soemberdadi Sugar Factory encountered four modifications of company ownership. The Loen Liep was the first owner, followed by G. Hardey, N.V. Soemberdadi, and finally, HVA. Furthermore, the effects on the socio-economic conditions of the Boetoeh village community during the operation of the Soemberdadi Sugar Factory ranged from positive to negative. Keywords : community, sugar factoey, socio-economy, sugar cane. Abstrak: Gula merupakan komoditas utama bagi pemerintah Hindia-Belanda pada ekonomi pasar global. Perkembangan industri gula di Hindia-Belanda merupakan kelanjutan dari kapitalisme barat. Pada masa cultuurstelsel pabrik gula di Hindia-Belanda digunakan untuk menopang keuangan setelah terjadi kerugian akibat Perang Jawa, kemudian pada tahun 1870 muncul kebijakan Undang-Undang Agraria dan Gula untuk mengeksploitasi lebih penanaman tebu serta pembangunan pabrik gula. Pada Karesidenan Kediri terdapat beberapa pabrik yang berdiri termasuk Pabrik Gula Soemberdadi. Penelitian ini berfokus pada kajian sebagai berikut: pertama, bagaimana dinamika Pabrik Gula Soemberdadi dari tahun 1891 hingga tahun 1948?; kedua, bagaimana kondisi sosial masyarakat saat beroperasinya Pabrik Gula Soemberdadi?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pasang surut Pabrik Gula Soemberdadi serta mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat saat beroperasinya Pabrik Gula Soemberdadi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Beberapa hasil temuan antara lain: pertama, Pabrik Gula Soemberdadi telah melakukan empat kali pergantian pemilik saham pabrik. Pemilik pertama The Loen Liep, kedua G. Hardey, ketiga N.V. Soemberdadi, dan keempat HVA; kedua, kondisi sosial-ekonomi masyarakat desa Boetoeh saat beroperasinya Pabrik Gula Soemberdadi yang mengalami dampak positif hingga mengalami dampak negatif. Kata Kunci : masyarakat, pabrik gula, sosial-ekonomi, tebu.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Sejarah Peradaban Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | 12307193038 MUHAMMAD BAHRUDDIN |
Date Deposited: | 02 May 2024 07:54 |
Last Modified: | 02 May 2024 07:54 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/44517 |
Actions (login required)
View Item |