KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JAWA DALAM MENYIKAPI PANDEMI DI DESA JENGGLUNGHARJO, TANGGUNG GUNUNG TULUNGAGUNG

ISNATUL NUR BAITIN, 12309183040 (2022) KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JAWA DALAM MENYIKAPI PANDEMI DI DESA JENGGLUNGHARJO, TANGGUNG GUNUNG TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

Text KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JAWA DALAM MENYIKAPI PANDEMI DI DESA JENGGLUNGHARJO, TANGGUNG GUNUNG TULUNGAGUNG.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Pandemi Covid-19 seakan menjadi masalah besar bagi kelangsungan sosial ekonomi masyarakat, oleh karena itu Berbagai macam cara dilakukan masyarakat guna menghadapi gelombang wabah ini. Sebagian masyarakat Indonesia khususnya di daerah pedesaan masih memegang erat kearifan lokal yang telah mereka lakukan secara turun-temurun. Kearifan lokal adalah wujud dari adaptasi masyarakat yang berdasarkan pengalaman hidup dan terwarisi secara turun-temurun. Kearifan lokal ini adalah bentu dari kumpulan pengetahuan lokal masyarakat, yang berguna sebagai upaya bertahan hidup dengan sistem kepercayaan , budaya dan norma serta diekspresikan di dalam tradisi dan mitos. Kearifan lokal yang dimaksud merupakan tolak balak terhadap pagebluk, yang dianggap mampu mengusir segala bentuk bahaya ataupun penularan penyakit. Kearifan lokal akan membentuk tradisi berupa produk budaya masa lalu yang menjadi pegangan hidup masyarakat seperti, tradisi thethek rengik, slametan. Hasil penelitian berupa perubahan sosial tradisi yasinan di Desa Jengglungharjo dianalisis menggunakan teori AGIL (adaptation, goal attainment, integration, dan laten) dari Talcott Parsons. Kajian ini bertujuan untuk memberikan wawasan atas fenomena yang terjadi pada saat ini untuk pengetahuan di masa mendatang bahwa pernah terjadi perubahan sosial dengan diadakannya kegiatan thethek rengik dan slametan saat terjadi pandemi Covid 19. Kata Kunci: Kearifan Lokal, Pagebluk, Covid 19

Actions (login required)

View Item