PARADIGM TAFSĪR MAQĀṢIDĪ AN-NISWIYYAH IN THE AL-QUR’AN PERSPECTIVE OF ABDUL MUSTAQIM

MUHAMMAD RIBHUL ADHIM, 12301193081 (2023) PARADIGM TAFSĪR MAQĀṢIDĪ AN-NISWIYYAH IN THE AL-QUR’AN PERSPECTIVE OF ABDUL MUSTAQIM. [ Skripsi ]

[img] Text
PARADIGM TAFSĪR MAQĀṢIDĪ AN-NISWIYYAH IN THE AL-QUR’ANPERSPECTIVEOFABDULMUSTAQIM.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Wacana feminisme menarik dan relevan untuk didiskusikan diberbagai negara baik dalam lingkup akademisi maupun non-akademisi. Ide-ide feminisme dirasa sangat urgen apalagi dalam kajian tafsir karena pada dasarnya Islam datang salah satunya mengangkat derajat wanita. Kendati demikian sebuah keniscayaan memperkuat argumentasi yang valid agar tidak meninggalkan maqsud dari ayat tersebut. Artikel ini berfokus pada studi kitab Tafsīr maqāṣidī karya Abdul Mustaqim dan juga pendalaman mengenai kebolehan penggunaan maslahah dari dalil maupun maslahah konteks. Analisa ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data-data mengenai Abdul Mustaqim, bagaimana konsep pemikiran tafsir maqasidi an-Niswiyyah beliau dan contoh implementasi pada ayat feminisme. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Abdul Mustaqim dalam menafsirkan Tafsīr maqāṣidī dengan metode tematik, bercorakan adabi ijtima’i dan bersumber dari ra’yu dengan dikuatkan dalil hadis. Kecenderungan beliau dalam menafsirkan adalah mengkombinasikan antara tiga poin penting yaitu: analisa teks, analisa konteks, dan analisa maqāṣid. Mengenai asas-asas dalam menafsirkan versi Abdul Mustaqim adalah ‘adalah, insaniyah, musawa, wasathiyah dan hurriyah wal masuliyah atau disingkat dengan HIMWAH. Terkait feminisme penciptaan pertama bukan lah Adam seorang melainkan Adam dan Hawa yang diciptakan secara bersamaan dari nafsu wahidah. Nusyuz sebagai alasan memukul istri, Abdul Mustaqim cenderung mengalihkan makna dharaba dari memukul menjadi jalan-jalan sehingga sikap yang harus dilakukan kepada istri yang nusyuz bukan dipukul melainkan diajak refreshing. Selanjutnya terkait menatruasi sikap yang benar adalah memperlakukan wanita haid dengan baik tidak mengucilkan dan tidak ceroboh untuk melakukan hubungan biologis. Kata kunci: Tafsīr maqāṣidī, Abdul Mustaqim, Maqāṣid as-Syari’ah. Feminisme.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama > Al Quran
Agama > Tafsir Quran
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 12301193081 MUHAMMAD RIBHUL ADHIM
Date Deposited: 10 Jun 2024 04:23
Last Modified: 10 Jun 2024 04:23
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/46680

Actions (login required)

View Item View Item