EKOSUFISME DALAM PERSPEKTIF SEYYED ḤOSSEIN NASR

ABDULLAH HAQ AL HAIDARY, 129502203001 (2023) EKOSUFISME DALAM PERSPEKTIF SEYYED ḤOSSEIN NASR. [ Disertasi ]

[img] Text
Ekosufisme Seyyed Hossein Nasr-1-12 (cover).pdf

Download (1MB)
[img] Text
Ekosufisme Seyyed Hossein Nasr-7-9 (Abstrak).pdf

Download (205kB)
[img] Text
Ekosufisme Seyyed Hossein Nasr-13-16 (Daftar Isi).pdf

Download (123kB)
[img] Text
Ekosufisme Seyyed Hossein Nasr-17-48 (BAB I).pdf

Download (250kB)
[img] Text
Ekosufisme Seyyed Hossein Nasr-49-108 (BAB II).pdf
Restricted to Registered users only

Download (443kB)
[img] Text
Ekosufisme Seyyed Hossein Nasr-109-157 (BAB III).pdf
Restricted to Registered users only

Download (426kB)
[img] Text
Ekosufisme Seyyed Hossein Nasr-158-209 (BAB IV).pdf
Restricted to Registered users only

Download (426kB)
[img] Text
Ekosufisme Seyyed Hossein Nasr-210-259 (BAB V).pdf
Restricted to Registered users only

Download (386kB)
[img] Text
Ekosufisme Seyyed Hossein Nasr-260-262 (BAB VI).pdf
Restricted to Registered users only

Download (77kB)
[img] Text
Ekosufisme Seyyed Hossein Nasr-263-287 (Daftar Pustaka).pdf

Download (220kB)
[img] Text
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang perspektif ekosufisme Seyyed Hossein Nasr dalam menangani masalah ekologi yang dihadapi oleh peradaban kontemporer. Peneliti mengatakan bahwa mentalitas yang menempatkan manusia di atas alam dan menganggap alam sebagai sesuatu yang harus ditaklukkan adalah sumber masalah. Karena dasar metafisik yang salah, manusia menjadi diktator. Selain itu, berdasarkan paradigma antroposentris, yang menempatkan manusia sebagai pusat alam semesta, dampak negatif lingkungan tersebut secara dominan berakar pada perilaku konsumtif dan eksploitatif manusia. Untuk menangani krisis, kesadaran baru telah muncul akhir-akhir ini, terutama untuk menggali kembali prinsip-prinsip agama. Seyyed Ḥossein Nasr menganggap kerusakan alam saat ini sebagai bentuk arogansi manusia terhadap alam. Nasr mengatakan bahwa krisis religiusitas dan spiritualitas manusia adalah penyebab kerusakan alam saat ini. Krisis religiusitas dan spiritualitas manusia ini disebabkan oleh sikap melalaikan kebenaran abadi (perrenial truth). Dalam hal ini, Nasr ingin mengingatkan manusia modern bahwa pada hakikatnya mereka adalah bagian penting dari Alam. Alam berfungsi sebagai representasi kehadiran Allah, dan manusia berfungsi sebagai khalīfatullāh fī al-arḍ (wakil Allah di muka bumi). Alam dan manusia adalah satu entitas kosmos. Untuk mengatasi konsekuensi dari krisis lingkungan yang disebutkan di atas, Nasr juga menawarkan dua agenda yang harus dipertimbangkan dan diterapkan oleh dunia Islam. Yang pertama adalah menghidupkan kembali kearifan Islam tentang tatanan alam, termasuk pemahaman tentang alam, hubungannya dengan manusia, dan analisis kritis ilmu pengetahuan modern. Ilmuwan Islam tradisional harus dilihat sebagai lebih dari sekadar sumber data. Agenda yang kedua adalah meningkatkan kesadaran akan ajaran syari'ah tentang cara berperilaku etis terhadap lingkungan alam. Ini akan mencakup aplikasinya sesuai dengan prinsip-prinsip syari'ah, seperti perintah untuk menjaga dan melestarikan alam, serta menumbuhkan rasa persahabatan dengan makhluk hidup yang diciptakan Allah, seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan.

Item Type: Disertasi
Subjects: Agama
Agama > Al Quran
Filosofi
Filsafat > Filsafat Islam
Sumber Daya Manusia
Agama > Tasawuf
Sosiologi Agama > Tradisi
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Studi Islam Interdisipliner
Depositing User: 129502203001 ABDULLAH HAQ AL HAIDARY
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:19
Last Modified: 22 Jan 2025 07:19
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/46705

Actions (login required)

View Item View Item