SILVIA ADE PRASTIKA NAGA HANGGARA, 12101183114 (2022) PENGALIHRUPAAN BANTUAN SOSIAL UANG TUNAI UNTUK MASYARAKAT TERDAMPAK PANDEMI COVID-19 MENJADI BARANG DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Studi Kasus di Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung). [ Skripsi ]
This is the latest version of this item.
Text
COVER.pdf Download (2MB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (313kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (239kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (273kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (435kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (172kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (239kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Silvia Ade Prastika Naga Hanggara, 12101183114, Pengalihrupaan Bantuan Sosial Uang Tunai Untuk Masyarakat Terdampak Pandemi covid-19 Menjadi Barang Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Hukum Positif (Studi Kasus Di Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung), Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2022, Pembimbing: Dr. H. M. Darin Arif Muallifin, SH. M.Hum. Kata Kunci: pengalihrupaan, bantuan sosial, uang tunai, barang, pandemi covid-19, hukum islam, hukum positif. Pemerintah tanggap dalam pengadaan program bantuan sosial. Dimana masyarakat sangat terbantu dengan adanya bantuan sosial setiap bulannya. Tetapi disamping itu ada kekecewaan masyarakat terkait bantuan sosial uang tunai yang dialihrupakan menjadi barang. Barang yang di dapat kualitasnya jelek. Selain itu juga barang yang di dapat jumalah atau nominalnya tidak sepadan dengan hak yang harusnya diterima sebesar Rp. 200.000,-. Perjanjian atau perikatan antara masyarakat dengan Pemerintah Desa sebelumnya juga belum dilakukan. Maka penting dan menarik sekali mengkaji pengalihrupaan bantuan sosial uang tunai untuk masyarakat terdampak pandemi covid-19 menjadi barang ditinjau dari hukum islam dan hukum positif. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui apa faktor yang melatarbelakangi pengalihrupaan bantuan sosial berupa uang tunai menjadi barang untuk masyarakat Desa Moyoketen yang terdampak pandemi covid-19. 2) Untuk mengetahui bagaimana kebijakan sistem pengalihrupaan bantuan sosial berupa uang tunai menjadi barang untuk masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 di Desa Moyoketen dalam perspektif Hukum Positif (Peraturan Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2019). 3) Untuk mengetahui apakah pengalihrupaan bantuan sosial berupa uang tunai menjadi barang untuk masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 di Desa Moyoketen dalam perspektif hukum Islam (Fiqh Siyasah Idariyah). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif empiris, berlokasi di Desa Moyoketen, Tulungagung. Data penelitian dikumpulkan dari informan dengan teknik wawancara mendalam secara langsung, dan data sekunder yang dikumpulkan dari media masa, media elektronik, dan kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pemerintah Desa mengupayakan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 dengan mempermudah dalam pengalihrupaan bantuan sosial berupa uang tunai menjadi barang. Selain itu alasannya juga karena supaya tepat sasaran dalam pembelian sembako oleh masyarakat yang harapannya untuk Kesehatan dari masyarakat itu sendiri. 2) Kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah belum efektif. Masyarakat merasa kecewa terkait barang bantuan sosial yang kualitasnya jelek. Selain itu juga barang yang di dapat jumalah atau nominalnya tidak sepadan dengan hak yang harusnya diterima sebesar Rp. 200.000,-. Perjanjian atau perikatan antara masyarakat dengan Pemerintah Desa sebelumnya juga belum dilakukan. 3) Pengalihrupaan bantuan sosial uang tunai menjadi barang menurut hukum islamxiii diperbolehkan apabila sesuai syariat islam. Tujuannya untuk kesejahteraan dan ketentraman bersama. Ketika semua berjalan dengan efektif, lalu kewajiban pemerintah serta pihak desa terkait penyaluran bantuan sosial terpenuhi sesuai hak yang harus diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM) maka tidak ada ketimpangan maupun kesenjangan sosial di Masyarakat Desa Moyoketen. Apabila ada pihak yang mengambil keuntungan nominal besar, maka bisa disebut riba
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Ekonomi Islam Hukum > Hukum Islam Ekonomi > Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | 12101183114 SILVIA ADE PRASTIKA NAGA HANGGARA |
Date Deposited: | 06 Jun 2024 06:50 |
Last Modified: | 06 Jun 2024 06:50 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/46755 |
Available Versions of this Item
-
Pengalihrupaan Bantuan Sosial Uang Tunai Untuk Masyarakat
Terdampak Pandemi Covid-19 Menjadi Barang Ditinjau Dari
Hukum Islam dan Hukum Positif
(Studi Kasus Di Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu
Kabupaten Tulungagung). (deposited UNSPECIFIED)
- PENGALIHRUPAAN BANTUAN SOSIAL UANG TUNAI UNTUK MASYARAKAT TERDAMPAK PANDEMI COVID-19 MENJADI BARANG DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Studi Kasus di Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung). (deposited 06 Jun 2024 06:50) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |