IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF KEADILAN HAKIKI PEREMPUAN (Studi di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)

ANNISA WARDATUL FIRDAUS, 126102201072 (2024) IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF KEADILAN HAKIKI PEREMPUAN (Studi di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung). [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (534kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (300kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (93kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (320kB) | Preview
[img] Text
BAB II .pdf
Restricted to Registered users only

Download (555kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (219kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (498kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (286kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (99kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (228kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (852kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya kesadaran terhadap Pengarusutamaan Gender (PUG) sebagai langkah strategis dalam mewujudkan kesetaraan gender yang berkeadilan. Laki-laki dan perempuan memiliki kondisi biologis yang berbeda sehingga perlu perhatian khusus di ruang publik. Instansi pendidikan sebagai salah satu penyedia layanan publik sebab pendidikan sebagai hak esensial setiap individu yang dapat diakses kapanpun dan siapapun tanpa pengecualian perlu mewujudkan kesetaraan. Demikian perlu adanya upaya integrasi gender untuk mencapai kesetaraan dengan PUG. PUG melalui pendidikan menjadi salah satu cara awal untuk membangun sumber daya manusia yang berintelektual dengan pemikiran terbuka terhadap kesetaraan gender yang berkeadilan. Terbentuknya kesetaraan menjadi upaya perwujudan keadilan yang subtansif, yakni keadilan hakiki yang mempertimbangkan pengalaman biologis dan sosialnya sehingga menciptakan lingkungan belajar (pendidikan tinggi) yang lebih merata, inklusif dan memberdayakan semua individu tanpa memandang jenis kelamin. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana implementasi pengarusutamaan gender pada birokrasi di UIN SATU? (2) Bagaimana implementasi pengarusutamaan gender pada program kegiatan tri dharma perguruan tinggi? (3) Bagaimana implementasi pengarusutamaan gender pada penyediaan fasilitas? dan (4) Bagaimana implementasi pengarusutamaan gender dalam perspektif keadilan hakiki perempuan? Adapun tujuan penelitian yakni mendeskripsikan implementasi PUG pada aspek birokrasi, program kegiatan tri dharma perguruan tinggi dan fasilitas yang tersedia di UIN SATU, serta menganalisis implementasi PUG di UIN SATU dalam perspektif keadilan hakiki perempuan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitian field research. Pengumpulan data yang digunakan penelitian ini berupa pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan analisa data peneliti menggunakan kondensasi data, penyajian data dan verifikasi. Kemudian peneliti melakukan pengecekan keabsahan data dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Implementasi pengarusutamaan gender pada birokrasi di UIN SATU memberikan kuota pada perempuan dalam jabatan struktural. Adapun prosentase angka keterlibatan perempuan dalam birokrasi di UIN SATU menyentuh angka 35 % dari 114 pejabat akademik periode 2023-2027. Demikian menunjukkan adanya ketimpangan gender dalam birokrasi yang mana 65% birokrasi masih didominasi laki-laki. (2) Implementasi pengarusutamaan gender pada program kegiatan tri dharma perguruan tinggi mengupayakan pemenuhan kebutuhan khusus. Adapun upaya pemenuhan khusus pada kegiatan pengabdian yang memberikan wadah secara inklusif untuk yang berkebutuhan khusus seperti ibu hamil. Kegiatan ini bertujuan menarik partisipasi pada pihak berkebutuhan khusus agar turut serta pada program kegiatan salah satunya KKN Inklusif. (3) Implementasi pengarusutamaan gender pada penyediaan fasilitas memberikan akses yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam memanfaatkan fasilitas. Akses yang sama juga menimbang kelayakan atas fasilitas yang disediakan, salah satunya kelayakan dari fungsional fasilitas. Adapun maksud kelayakan dengan akses yang sama seperti pemisahan toilet laki-laki dan perempuan. (4) Implementasi pengarusutamaan gender di UIN SATU dalam perspektif keadilan hakiki perempuan belum mewujudkan keadilan sepenuhnya. Pada birokrasi secara biologis pembentukan jabatan struktural belum mempertimbangkan pengalaman biologis perempuan, sedangkan secara sosial jabatan struktural didominasi oleh lelaki sebab perempuan mengalami marginalisasi. Marginalisasi perempuan tersebut sebab adanya beban berlebih yang dipikul sehingga terhambat dalam mememenuhi kualifikasi persyaratan. Pada program kegiatan tri dharma perguruan tinggi pengalaman biologis diberikan perhatian dan upaya khusus agar dapat mengikuti kegiatan tersebut, tetapi dalam pengalaman sosial sebagian pihak sulit berpartisipasi sebab adanya marginalisasi, pelabelan negatif juga beban ganda yang melekat pada seseorang. Pada penyediaan fasilitas pengalaman biologis belum difasilitasi sepenuhnya seperti belum tersedia ruang laktasi, sebagian lain terfasilitasi seperti akses penghubung lantai terdapat tangga dan lift; toilet yang terpisah, dan musholla yang tertutup. Sedangkan pengalaman sosial pada penyediaan fasilitas semua memiliki partisipasi yang sama dalam akses, kontrol dan manfaat atas fasiltas yang tersedia, meski kelayakan dan kenyamanan atas fasilitas tersebut belum diperoleh kelayakan dan kenyamanan sebab keberfungsian dan intensitas penggunaan yang berbeda.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 126102201072 ANNISA WARDATUL FIRDAUS
Date Deposited: 03 Jul 2024 02:12
Last Modified: 03 Jul 2024 02:12
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/47922

Actions (login required)

View Item View Item