PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA TRADISI ULUR-ULUR DI TELAGA NGAMBAL DESA WINONG KECAMATAN KALIDAWIR KABUPATEN TULUNGAGUNG

Nofia Nanda Sabila, 126302202038 (2024) PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA TRADISI ULUR-ULUR DI TELAGA NGAMBAL DESA WINONG KECAMATAN KALIDAWIR KABUPATEN TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

Text PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA TRADISI ULUR ULUR DI TELAGA NGAMBAL DESA WINONG KECAMATAN KALIDAWIR KABUPATEN TULUNGAGUNG.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang tradisi ulur-ulur yang berada di Desa Winong Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tradisi ulur-ulur dalam perspektif semiotika, yaitu mengetahui makna denotatif, konotatif, dan mitos pada tradisi tersebut. Penelitian ini berupa penelitian kulaitatif dengan pendekatan teori semiotika Roland Barthes. Untuk memperoleh data menggunakan teknik wawancara, pencatatan, perekam audio, observasi, dokumentasi, dan kajian literatur. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah mengungkap makna ulur-ulur secara analitik berdasarkan perspektif semiotika Roland Barthes. Makna denotatif dihasilkan dari pengamaatan langsung pada prosesi ulur-ulur, yaitu arak-arakan tari tradisional jaranan, kenduren dan melarungkan dawet. Makna konotatif, berbagai makna dihasilkan dari tanda yang ada pada ulur-ulur bertemu dengan perasaan atau emosi dari masyarakat, yaitu mengungkapkan rasa syukur akan ketersediaan sumber air, hasil bumi yang telah didapat dan permohonan meminta hujan. Serta mitos, mengambil satu makna yang dianggap baik dari banyaknya makna konotatif dan dijadikan suatu ideologi, sebab mayoritas masyarakat setempat menganggap ulur-ulur ini sebagai bentuk permohonan meminta hujan, dengan demikian ini merupakan mitos.

Actions (login required)

View Item