KOMPLEKS PERAIRAN CAMPURDARAT: DARI WISATA RAWA HINGGA OBJEK PERIKANAN 1931-1941

VIGI ILHAM FERNANDO, 126307202059 (2024) KOMPLEKS PERAIRAN CAMPURDARAT: DARI WISATA RAWA HINGGA OBJEK PERIKANAN 1931-1941. [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (727kB)
[img]
Preview
Text
ABSTRAK .pdf

Download (233kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (54kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (218kB) | Preview
[img] Text
BAB II .pdf
Restricted to Registered users only

Download (153kB)
[img] Text
BAB III .pdf
Restricted to Registered users only

Download (486kB)
[img] Text
BAB IV .pdf
Restricted to Registered users only

Download (29kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA .pdf

Download (208kB) | Preview
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (387kB)

Abstract

Kompleks Rawa Campurdarat awalnya hanya merupakan muara anak sungai Brantas di Regentschap Tulungagung, mengalami perubahan selama periode 1931-1941. Awalnya Rawa Campurdarat sebagai tempat memancing ikan,kemudian mengalami transformasi menjadi destinasi wisata oleh masyarakat Hindia Belanda. Kegiatan wisata tersebut harus dihentikan ketika musim barat karena meningkatnya debit air, yang menyebabkan banjir di wilayah District Campurdarat. Hal ini dikarenakan tidak tersedia saluran drainase di Rawa Bening. Pemerintah Hindia Belanda menangani bencana banjir dengan membangun terowongan drainase di Rawa Bening yang mengarah menuju Teluk Popoh sebagai solusi. Pembangunan terowongan dianggap lebih menguntungkan bagi pihak pemerintah. Rawa Campurdarat juga menjadi objek perikanan, dimana hasil tangkapan ikan dikirim ke luar daerah dan memiliki dampak besar terhadap masyarakat sekitar. Terdapat tiga rumusan masalah penelitian, pertama bagaimana toponimi dan kondisi kompleks Rawa Campurdarat pada tahun 1931-1941 ? kedua bagaimana transformasi kompleks Rawa Campurdarat menjadi destinasi wisata dan sistem drainase ? ketiga bagaimana kompleks Rawa Campurdarat sebagai objek perikanan ?. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian sejarah, yang terdiri dari empat tahapan: heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rawa Campurdarat mengalami transformasi yang signifikan selama tahun 1931-1941,dari fungsi tempat, sistem drainase dan kegiatan perikanan. Transformasi Rawa Campurdarat tidak hanya menguntungkan pemerintah Hindia Belanda, tetapi juga berdampak positif bagi penduduk setempat. Dampak positif dapat dirasakan secara langsung melalui pengembangan wisata dan ekonomi lokal. Kata kunci: Drainase, Objek Perikanan, Rawa Campurdarat, Wisata Rawa

Item Type: Skripsi
Subjects: Sejarah Peradaban Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: 126307202059 VIGI ILHAM FERNANDO
Date Deposited: 13 Aug 2024 04:44
Last Modified: 13 Aug 2024 04:44
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/50156

Actions (login required)

View Item View Item