RESTORATIVE JUSTICE SEBAGAI PENYELESAIAN TINDAK PIDANA DALAM PERSPEKTIF PERATURAN KEJAKSAAN NO. 15 TAHUN 2020 TENTANG PENGHENTIAN PENUNTUTAN BERDASARKAN KEADILAN RESTORATIF DAN MASLAHAH MURSALAH

FIONA NUR SHELA, 126102203313 (2024) RESTORATIVE JUSTICE SEBAGAI PENYELESAIAN TINDAK PIDANA DALAM PERSPEKTIF PERATURAN KEJAKSAAN NO. 15 TAHUN 2020 TENTANG PENGHENTIAN PENUNTUTAN BERDASARKAN KEADILAN RESTORATIF DAN MASLAHAH MURSALAH. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (815kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (102kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (35kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (274kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (112kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (12kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (153kB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (528kB)

Abstract

Kata Kunci : Restorative Justice, Tindak Pidana, Perja Nomor 15 tahun 2020, Maslahah Mursalah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya pembaruan sebuah alternatif penyelesaian perkara pidana yang disebut dengan Restorative Justice karena fenomena overcapacity lapas dalam beberapa dekade waktu terakhir dan kurangnya rasa kepuasan masyarakat terhadap sistem peradilan yang seringkali dirasa kurang memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat. Diikuti dengan terobosan baru dalam dunia pemidanaan yang semula dari sistem retributif (pembalasan) menjadi restoratif (pemulihan) korban tindak pidana. Dalam mewujudkan cita cita Restorative Justice ini peran pemerintah melalui instansi kejaksaan sebagai aparat penegak hukum mencetuskan regulasi berupa Peraturan Kejaksaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan berdasarkan keadilan restoratif, namun dalam pengaplikasian Restorative Justice dapat menimbulkan terjadinya pro kontra bagi para pihak korban, pelaku, keluarga dan masyarakat yang terdampak padahal apabila dicermati lebih lanjut tujuan utama dari Restorative Justice ialah mendapatkan solusi dengan mencari jalan keluar bersama demi tercapainya kemaslahatan semua pihak yang terlibat. Rumusan Masalah: (1). Bagaimana Restorative Justice sebagai penyelesaian tindak pidana ditinjau dari perspektif Peraturan Kejaksaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif? (2) Bagaimana Restorative Justice sebagai penyelesaian tindak pidana dalam perspektif Maslahah Mursalah? Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif untuk mengetahui tentang konsep Restorative Justice sebagai Penyelesaian Tindak Pidana dalam Perspektif Peraturan Kejaksaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif dan Maslahah Mursalah. Penelitian hukum normatif merupakan penelitian yang dilaksanakan untuk mengetahui mengenai sebuah hukum tersebut berlaku, dengan menggunakan acuan data sekunder yang terdiri atas bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Hasil penelitian ini adalah (1). Restorative Justice sebagai penyelesaian tindak pidana dalam perspektif Peraturan Kejaksaan No 15 Tahun 2020 tentang penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif ialah sebuah metode penyelesaian dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku/korban dan pihak lain yang terkait untuk bersama sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula, dan bukan pembalasan.(2). Restorative Justice dalam perspektif maslahah mursalah sebagai penyelesaian perkara diluar pengadilan dengan mengedepankan perdamaian serta pemulihan untuk mencegah kerusakan (fasada) yang ditimbulkan dari sebuah tindakan pidana dan Restorative Justice merupakan wujud adanya komitmen pemerintah beserta peraturan kebijakannya sesuai dengan maslahah dharuri (penting) bagi kemaslahatan hidup masyarakat.

Actions (login required)

View Item