Hisam Asngari, 1742144009 (2017) POLA MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT (Studi Multi Situs di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Trenggalek). [ Thesis ]
|
Text
Cover.pdf Download (755kB) | Preview |
|
Text
Abstrak.pdf Download (203kB) |
||
Text
Daftar isi.pdf Download (95kB) |
||
Text
Bab 1.pdf Download (369kB) |
||
|
Text
Bab 2.pdf Download (580kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 3.pdf Download (237kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 4.pdf Download (310kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 5.pdf Download (246kB) | Preview |
|
Text
BAB 6.pdf Download (152kB) |
||
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (196kB) |
Abstract
Tesis dengan judul “Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat (Studi Multi Situs di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Trenggalek)”, ini ditulis oleh Hisam Asngari dengan dibimbing oleh Dr. H. M. Saifuddin Zuhri, M.Ag dan Dr. Iffatin Nur, M.Ag. Kata Kunci : Pola Manajemen, Pengelolaan, Zakat, Lembaga Amil Zakat Penelitian dalam tesis ini dilatarbelakangi oleh adanya pertumbuhan ekonomi suatu bangsa atau masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh adanya kebijakan pemerintah dari suatu bangsa. Pertumbuhan ekonomi akan bisa dikatakan merosot atau bahkan lumpuh, apabila sebuah pemerintah atau elemen negara tidak turut andil memutar dan mengaplikasikan perekonomian yang ada. Kebijakan pemerintah di Indonesia yang sejak dahulu masih terlihat lebih menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, setelah terpuruk dan tiada wujud dari pemerataan yang bersifat kongkrit diterapkan seutuhnya di masyarakat. Kelima sendi (rukun Islam) merupakan kualitas keislaman. Salah satu dari rukun Islam yang lima tersebut adalah zakat, selain merupakan bentuk ibadah mahdah yang juga berfungsi sebagai ibadah sosial. Berbicara mengenai zakat, masalah yang terpenting dan tidak boleh dilupakan adalah peran LAZ selaku pengemban amanah pengelolaan danazakat, ini mengacu kepada LAZ sendiri selaku institusi/lembaga pengelola zakat, infaq dan shadaqah (ZIS). LAZ sekarang ini sedang mengusahakan perubahan manajemen; menuju pola yang efektif, perangkat kelembagaan telah dilengkapi dengan program kerja yang jelas, merupakan faktor pendukung berjalannya suatu organisasi dengan arah dan tujuan yang jelas.Ini merupakan modal awal majunya LAZ. Rumusan masalah dalam penulisan tesis ini adalah: (1) Bagaimana pola manajemen pengelolaan dana zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek?; (2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan dana zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek?. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk menjelaskan pola manajemen pengelolaan dana zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek; (2) Untuk menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan dana zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa: (1) Pola manajemen pengelolaan dana zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek terdiri dari tiga tahap, yaitu pegumpulan (penghimpunan), pengelolaan dan penyaluran (pendistribusian) dana zakat. Dalam pengumpulannya, pada kedua lembaga tersebut menggunakan model melalui rekening, layanan jemput dana, atau bisa datang langsung ke kantor sekretariat. Untuk LAZ BMH, juga menggunakan kotak amal yang dikelompokkan sesuai dengan peruntukan masing-masing. Pada proses penghimpunan dana zakat, BMH Trenggalek lebih memprioritaskan warga Trenggalek yang tinggal di daerah perkotaan, sebaliknya LAZ Al-Haromain justru lebih memprioritaskan warga yang berada di daerah pedesaan (pinggiran). Dalam pengelolaannya, LAZ BMH Trenggalek menyerahkannya pada BMH yang ada di pusat, untuk dikelola. Sementara di LAZ Al-Haromain Trenggalek mengelola dana zakatnya sendiri untuk didistribusikan secara langsung pada para mustahik yang ada di wilayah Kabupaten Trenggalek. Dalam pendistribusiannya, kedua LAZ tersebut sama-sama menggunakan bentuk Konsumtif Kreatif dan Produktif Kreatif. Dengan kemasan program-program yang berbeda. Tetapi tetap pada aturan, bahwa dana zakat disalurkan hanya untuk 8 ashnaf sesuai dengan Hukum Islam; (2) Faktor pendukung dalam pengelolaan dana zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek, yaitu: dari aspek nama, masyarakat sudah banyak yang mengenal, sehingga mempermudah lembaga tersebut dalam mensosialisasikan program-program lembaganya untuk menjaring para muzakki dan donatur agar menyalurkan dana zakat, infaq, shodaqohnya pada lembaga tersebut, memiliki berbagai relasi, sehingga mampu menjangkau daerah-daerah di luar perkotaan, terjalinnya hubungan baik dengan para muzakki, serta terdapat adanya layanan pengambilan zakat bagi muzakki yang tidak mempunyai waktu untuk menyerahkan zakatnya ke lembaga. Sedangkan faktor penghambatnya, antara lain: SDM pada lembaga tersebut masih rendah, terkadang mengalami kurangnya biaya operasional, masih minimnya kesadaran masyarakat Kabupaten Trenggalek untuk menzakati hartanya.
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Ekonomi Islam |
Divisions: | Pascasarjana > Thesis > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | 1752144009 Hisam Asngari |
Date Deposited: | 12 Jun 2017 04:02 |
Last Modified: | 12 Jun 2017 04:02 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/5170 |
Actions (login required)
View Item |