KETAHANAN KELUARGA PASANGAN BEDA GENERASI DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH (Studi Kasus di Wonodadi Blitar)

LINA ZAKIYA FITRIANA, 126102203294 (2024) KETAHANAN KELUARGA PASANGAN BEDA GENERASI DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH (Studi Kasus di Wonodadi Blitar). [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (804kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (20kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (337kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (483kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (206kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (399kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (259kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (90kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (166kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (430kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Ketahanan Keluarga Pasangan Beda Generasi Dalam Perspektif Maqashid Syariah (Studi Kasus di Wonodadi Blitar)” ini ditulis oleh Lina Zakiya Fitriana, NIM 126102203294.Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang dibimbing oleh Prof. Dr. Iffatin Nur, M.Ag. Kata kunci: Ketahanan keluarga, pasangan beda generasi, maqashid syariah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus pernikahan yang merupakan pasangan dari generasi yang berbeda. Perbedaan generasi ini perlu dilihat lagi apakah berdampak terhadap ketahanan keluarga tersebut, jika ada seperti apakah dampaknya. Sedangkan untuk melihat ketahanan keluarga dilihat dari tiga aspek yaitu, ketahanan fisik, ketahanan sosial, dan ketahanan psikologis. Beberapa hal yang termasuk dalam komponen pertahanan keluarga yaitu yang pertama, ketahanan fisik yang berhubungan dengan kemampuan ekonomi keluarga. Kedua, ketahanan sosial yang berhubungan dengan mekanisme menghadapi masalah, nilai agama, hubungan sosial, dan komunikasi. Ketiga, ketahanan psikologis yang berhubungan dengan pengelolaan emosi, konsep diri, dan kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan. Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti merumuskan fokus penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana kehidupan pernikahan pasangan beda generasi di Desa Wonodadi Blitar? 2) Bagaimana keharmonisan dan konflik pernikahan pasangan beda generasi di Desa Wonodadi Blitar? 3) Bagaimana ketahanan keluarga pernikahan pasangan beda generasi dalam perspektif maqashid syariah? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan kehidupan pernikahan pasangan beda generasi yang ada di Desa Wonodadi Blitar. 2) Untuk mengetahui bentuk keharmonisan dan konflik yang terjadi pada pernikahan pasangan beda generasi di Desa Wonodadi Blitar. 3) Untuk menganalisis ketahanan pernikahan pasangan beda generasi berdasarkan perspektif maqashid syariah di Desa Wonodadi Blitar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data Wawancara Mendalam, Observasi, dan Dokumentasi. Lokasi penelitian terletak di Desa Wonodadi Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Data penelitian didapatkan dari pasangan beda generasi. Analisis data dilakukan dengan teori kondensasi data, display data atau penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengn cara penggunaan Triangulasi. Adapun hasil penelitian ini sebagai berikut: 1) Kehidupan pasangan beda generasi nyatanya berjalan dengan baik meskipun perbedaan cara berpikir dan tindakan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. 2) Keharmonisan keluarga pasangan beda generasi ternyata juga terpenuhi dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan hak dan kewajiban yang dilakukan dengan seimbang. Meskipun tidak seluruh pasangan maksimal melaksanakannya namun sudah terpenuhi. Sedangkan untuk konflik pasangan beda generasi memang pernah terjadi, namun penyelesaiannya juga cukup mudah, sehingga konflik lebih cepat diselesaikan. 3) Ketahanan keluarga pasangan beda generasi di Desa Wonodadi Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar dipaparkan dalam 3 kategori, yaitu fisik, sosial, dan psikologis. Aspek ketahanan fisik di mana pada aspek ini lima pasangan pernikahan beda generasi memenuhi kebutuhan mereka dengan cara bekerja agar kebutuhan sandang dan pangan terpenuhi. Namun ada satu pasangan yang belum dapat memenuhi kebutuhan pangannya karena masih tinggal dengan orang tua. Aspek ketahanan sosial, pasangan beda generasi mampu berinteraksi dengan baik dalam lingkungan masyarakat, dapat menerima saran dan masukan dari lingkungan keluarganya. Namun ada dua pasangan yang tidak baik menjaga komunikasi antara pasangan karena salah satu pasangan tidak terbuka dan tidak mengalah. Aspek ketahanan psikologis di mana dilihat dari cara mereka menanggulangi masalah keluarga dengan menenangkan diri terlebih dahulu kemudian secepat mungkin menyelesaikan masalah dengan mencari solusi bersama agar masalah tersebut dapat terselesaikan dengan baik. 4) Dalam perspektif maqashid syariah jamaluddin atthiyah, ketahanan keluarga beda generasi di Desa Wonodadi Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar memenuhi keseluruhan dari ketujuh tujuan maqashid syariah yang dibagi dalam pembagian lingkup keluarga maqashid syariah.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 126102203294 LINA ZAKIYA FITRIANA
Date Deposited: 04 Sep 2024 02:11
Last Modified: 04 Sep 2024 02:11
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/51917

Actions (login required)

View Item View Item