RASIONALITAS MASYARAKAT DESA DONGKO DARI PETANI MENJADI BURUH PABRIK

BAYU DENY SETIAWAN, 126309202069 (2024) RASIONALITAS MASYARAKAT DESA DONGKO DARI PETANI MENJADI BURUH PABRIK. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER .pdf Download (721kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (9kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (308kB) | Preview
Preview	Text BAB 1.pdf Download (340kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (492kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (399kB)
	Text BAB IV PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only Download (22kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (126kB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (727kB)

Abstract

ABSTRAK Desa Dongko di Kabupaten Trenggalek, awalnya terkenal sebagai daerah petani, namun dengan berdirinya pabrik triplek, banyak petani beralih menjadi buruh pabrik. Hal inidisebabkan oleh kesulitan dalam mendapatkan pupuk subsidi, naiknya harga pupuk non�subsidi, dan ketidakpastian pendapatan dari hasil pertanian. Meskipun pilihan menjadi buruh pabrik menawarkan penghasilan tetap, hal ini berdampak signifikan pada sektor pertanian Desa Dongko karena petani mulai mengabaikan lahan mereka. Penelitian ini bertujuan untukmengungkap mengapa masyarakat Desa Dongko memilih menjadi buruh pabrik dibandingkanmenjadi petani dan bagaimana mereka beralih profesi. Melalui metode penelitian kualitatif dengan pendekatan demografi sosial, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani telah teridentifikasi, termasuk keterampilan turun-temurun dan masalah pertanian seperti harga pupuk yang tinggi. Meskipun ada ketidaksetujuan dari beberapa masyarakat, perpindahan ini dipahami sebagai konsekuensi dari perkembangan industri dan perubahan ekonomi. Keseluruhan, perpindahan ini mencerminkan dinamika sosial-ekonomi, dengan adaptasiterhadap perubahan demi kesejahteraan keluarga. Kata Kunci : Buruh Pabrik, Petani, Rasionalitas ABSTRACT Dongko Village in Trenggalek Regency was originally known as a farming area, but with the establishment of the plywood factory, many farmers turned to factory workers. This is caused by difficulties in obtaining subsidized fertilizer, rising prices of non-subsidized fertilizer, and uncertainty in income from agricultural products. Although the option of becoming a factoryworker offers a steady income, this has had a significant impact on the agricultural sector of Dongko Village because farmers have begun to neglect their land. This research aims toreveal why the people of Dongko Village choose to become factory workers ratherthan farmers and how they change professions. Through qualitative research methods with a socialdemographic approach, factors influencing farmers' decisions have been identified, includinghereditary skills and agricultural problems such as high fertilizer prices. Despite disapproval from some in society, the move was understood to be a consequence of industrial development and economic change. Overall, these movements reflect socio-economic dynamics, withadaptation to change for the sake of family well-being. Keywords: Factory Workers, Farmers, Rationality

Actions (login required)

View Item