SIMBOLISME PENGASIHAN PADA TRADISI MANTENAN JAWA PAGUYUBAN BINA SATRIA ABADI: ANALISIS SEMIOTIKA MENGGUNAKAN PERSPEKTIF FERDINAND DE SAUSSURE TENTANG MAKNA SAKRAL DAN PEDOMAN HIDUP BERUMAH TANGGA

MUHAMMAD ALI FATTAH, 126302201012 (2024) SIMBOLISME PENGASIHAN PADA TRADISI MANTENAN JAWA PAGUYUBAN BINA SATRIA ABADI: ANALISIS SEMIOTIKA MENGGUNAKAN PERSPEKTIF FERDINAND DE SAUSSURE TENTANG MAKNA SAKRAL DAN PEDOMAN HIDUP BERUMAH TANGGA. [ Skripsi ]

Text Simbolisme Pengasihan pada Tradisi Mantenan Jawa Paguyuban Bina Satria Abadi.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Abstrak Pernikahan dalam pandangan hidup orang Jawa di anggap sebagai perjalanan suci yang sakral. Karena di dalamnya menyimpan berbagai macam ritual yang menggambarkan perjalan hidup dan do’a harapan bagi manusia agar mencapai kesentosaan dan kebahagian baik di dunia atau di akhirat. Salah satu wujud do’a dan wejangan tersebut, oleh orang Jawa disimbolkan dalam bentuk pengasihan. Namun sayangnya dalam kajian akedemik belum ditemukan prihal penelitian yang mengkaji hubungan antara pengasihan dan tradisi pernikahan Jawa. Oleh karena itu penilitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengkaji lebih dalam tentang bentuk-bentuk pengasihan dalam manten Jawa dan sakralitasnya. Dengan menggunakan metode penelitian etnografi, wawancara mendalam dan studi kepustakaan serta analisis semiotika Ferdinand de Saussure penetitian ini menghasilkan: 1) Pengasihan yang merupakan wujud do’a kedua mempelai agar pernikahan mereka menjadi harmonis sampai akhir hayat. 2) Dalam tradisi mantenan Jawa terdapat lima belas prosesi yang seluruhnya memuat nilai-nilai pengasihan. 3) Pengasihan dalam mantenan Jawa merupakan sebuah simbol sebagai Paweling para leluhur kepada anak turunnya agar selalu mawas diri dan patuh terhadap Tuhan yang maha esa. Kata kunci: Penikahan Jawa, Pengasihan, Sakralitas

Actions (login required)

View Item