HAK-HAK PEREMPUAN DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Tafsir Al-Huda Karya Bakri Syahid dan Tafsir Al-Iklil Fi Ma’ani al-Tanzil Karya Misbah Mustafa)

MUHAMMAD TAJUDDIN ROMLI, 12503194003 (2022) HAK-HAK PEREMPUAN DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Tafsir Al-Huda Karya Bakri Syahid dan Tafsir Al-Iklil Fi Ma’ani al-Tanzil Karya Misbah Mustafa). [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (672kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (126kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (493kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (495kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (662kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (722kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (153kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (535kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Tesis dengan judul “Hak-Hak Perempuan Dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Al-Huda Karya Bakri Syahid dan Tafsir Al-Iklil Karya Misbah Mustafa)” adalah hasil karya Muhammad Tajuddin dengan NIM. 12503194003, program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang dibimbing Dr. Salamah Noorhidayati, M.Ag dan Dr. Ahmad Zainal Abidin, M.A. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan gender yang disebabkan oleh diskriminasi terhadap perempuan karena anggapan status perempuan lebih rendah dan anggapan bahwa kaum kali-laki lebih superioritas dari perempuan. Maka dianggap wajar jika laki-laki mendapatkan hak lebih dibandingkan wanita. Seperti hak waris antara laki-laki dan perempuan yang jumlahnya lebih banyak laki-laki. Dalam konteks bangsa Indonesia, suku Jawa masih terkenal kental dengan budaya patriarkinya. Para feminis menganggap bahwa kultur Jawa adalah sebuah kultur yang tidak memberi kesejajaran antara laki-laki dan wanita. Menjadi menarik jika ditelisik bagaimana mufassir dari Jawa bersikap atas fenomena yang ada pada suku dan budaya mereka. Seperti karya tafsir berbahasa Jawa adalah kitab tafsir Al-Ikli>l Fi> Ma„a>ni> Al-Tanzi>l karya Miṣba>ḥ Muṣṭafa dan tafsir Al-Huda karya Bakri Syahid, yang kedua karya tersebut akan menjadi sumber primer dari penelitian ini. Penelitian ini mendeskripsikan sisi komparatif kedua tafsir dengan melihat latar belakang tafsirnya. Sementara yang menjadi pokok bahasan pada penelitian ini adalah sisi komparatif dari kedua kitab tafsir tersebut serta relevansinya terhadap permasalahan gender. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang sumber utamanya dari kitab Al-Ikli>l Fi> Ma„a>ni> AlTanzi>l karya Miṣba>ḥ Muṣṭafa dan tafsir Al-Huda karya Bakri Syahid. Karena penelitian ini termasuk jenis penelitian komparatif maka temuan data dan analisisnya dijelaskan menggunakan metode analisis-komparatif. Adapun teori yang digunakan untuk menentukan relevansi penafsiran adalah teologi pembebasan Asghar Ali Engineer dan teori gender Mansour Fakih. Dengan menggunakan metode tersebut diperoleh kesimpulan: Pertama, Bakri Syahid dan Misbah Mustafa menafsirkan ayat-ayat tentang hak-hak perempuan dalam ranah domestik, memandang bahwa perempuan memiliki hak yang bersifat harus dipenuhi. Terlihat dalam penafsiran tentang hak mahar yang menjadi milik istri secara penuh dan pihak lain tidak boleh memilikinya, Misbah juga menambahkan hokum wajib mutlak pemberian mahar terhadap perempuan, hak nafkah yang menjadi kewajiban suami dalam keadaan kaya maupun miskin menurut kadar kemampuannya. Misbah menambahkan bahwa perempuan yang di tala’ raja’i maka ia berhak mendapatkan nafkah ijma’i dari suaminya. Hak poligami yang mengaharuskan laki-laki memenuhi syarat adil dan mendapatkan izin dari istri pertama, hak diperlakukan dengan baik yang mengharuskan suami berlaku baik dalam hal perkataan maupun perbuatan kepada istri dan bersabar ketika ada suatu hal yang tidak disukai dari istri dan hak waris bahwa Bakri menyetujui dengan formulasi waris 1:2. Kedua, Menurut hemat penulis seperti hak mahar, hak nafkah, hak keadilan poligami, hak waris dan hak diperlakukanxx dengan baik Dapat dikatakan relevan karena berdasarkan analisis teori kesetaraan gender Mansour Faqih dan teologi pembebasan Asghar Ali Engineer. Mereka sama-sama mengusung kesetaraan gender dengan memberikan hak-hak yang seharusnya diberikan kepada perempuan. Kata Kunci: Hak Perempuan, Komparatif , Tafsir Tematik

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Agama
Agama > Tafsir Quran
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: S2 12503194003 MUHAMMAD TAJUDDIN ROMLI
Date Deposited: 11 Sep 2024 07:16
Last Modified: 11 Sep 2024 07:16
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/53182

Actions (login required)

View Item View Item