FENOMENA KLITIH (Studi Kasus Tindakan Kejahatan Klitih Berbasis Organisasi Pencak Silat Di Kecamatan Kertosono)

DANNY RAHMATULLAH, 126309202066 (2024) FENOMENA KLITIH (Studi Kasus Tindakan Kejahatan Klitih Berbasis Organisasi Pencak Silat Di Kecamatan Kertosono). [ Skripsi ]

Text FENOMENA KLITIH (studi kasus tindakan kejahatan klitih berbasis organisasi pencak silat di kecamatan kertososno).pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Abstrak Pencak silat merupakan suatu seni bela diri yang digunakan untuk membentengi diri agar terhindar dari segala marabahaya. Namun terdapat sekelompok oknum organisasi pencak silat yang menyalahgunakan kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan kejahatan seperti klitih. Kejahatan klitih sendiri dipahami sebagai tindak kekerasan yang sengaja dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang mengakibatkan kesengsaraan, terlukanya seseorang bahkan juga hilangnya nyawa seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah lebih dalam kejahatan klitih melalui perspektif kejahatan Edwin H Sutherland. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan observasi. Informan penelitian terdiri dari korban, saksi mata, dan anggota pencak silat. Penelitian ini dilakukan di kecamatan Kertosono, kabupaten Nganjuk. Jawa Timur. Data-data penelitian dianalisis melalui beberapa tahap, yakni persiapan, olah data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pertama, Data yang didapat dari saksi,korban,dan salah satu pelatih pencak silat bahwa kejahatan klitih yang terjadi di Kabupaten Nganjuk Kecamatan Kertosono dilakukan oleh sejumlah oknum dari organisasi pencak. Kedua, tindakan kejahatan klitih yang terjadi di kecamatan Kertosono menurut teori Sutherland tidak diwariskan dari orang tua melainkan dipelajari dari lingkungan dan pergaulan. Para pelaku kejahatan klitih dipengaruhi oleh interaksi sosial atau disebabkan oleh pergaulan pelaku. Kata kunci: Fenomena Klitih,teori Differential Association Abstract Pencak silat is a martial art that is used to fortify itself to avoid all dangers. However, there are some individuals of an organization that abuse their ability to commit crimes like klitih . Klitih itself is understood as an act of violence committed intentionally by a person or group that results in misery, injury or even loss of a person's life. This research aims to delve deeper into the crime of klitih through the crime perspective by Edwin H. Sutherland. This type of research is qualitative research with a field study approach. The data of the research was obtained through interviews and observations. The investigation informants consisted of the victim, the beholder, and member of the pencak silat. The research was carried out in Kertosono, Nganjuk regency, East Java. The data of the research were analyzed through several stages, namely preparation, processing of data, presentation of data and drawing conclusions. The results of the research showed that: first, the data obtained from the beholder, the victim, and one of the coaches of pencak silat that occurred in Kertosono Nganjuk regency, were committed by a number of individuals of pencak silat organizations. Secondly, the crime of klitih which occurred at the Kertosono Nganjuk regency according to Sutherland's theory were not inherited from the parents but learned from their circle and their community. The perpetrators of klitih are influenced by social interaction or caused by the perpetrator's society. Keywords: Klitih Phenomenon, Differential Association theory

Actions (login required)

View Item