TRADISI DUDUK SENDEN PADA IBU PASCA MELAHIRKAN: STUDI FENOMENOLOGI DESA REJOSARI KECAMATAN KALIDAWIR TULUNGAGUNG

SAYYIDATUZ ZINA NUROSIDAH, 12302193017 (2024) TRADISI DUDUK SENDEN PADA IBU PASCA MELAHIRKAN: STUDI FENOMENOLOGI DESA REJOSARI KECAMATAN KALIDAWIR TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

Text TRADISI DUDUK SENDEN PADA IBU PASCA MELAHIRKAN.pdf Restricted to Registered users only Download (677kB)

Abstract

Tradisi perawatan ibu setelah melahirkan masih banyak ditemukan di masyarakat. Seperti halnya di Jawa, kebiasaan perawatan pasca persalinan diyakini berasal dari generasi ke generasi. Keyakinan tersebut berdampak dari sudut pandang medis dan filosofis, yang mencakup keinginan untuk memahami peristiwa secara bijaksana dan arif. Penelitian tentang duduk senden ini memiliki makna simbolis, yang berarti bahwa tradisi ini harus diperiksa dari sudut pandang filosofis untuk menghasilkan pengetahuan yang mencakup bukan hanya tradisi tetapi juga pencarian makna terdalam dari tradisi ibu setelah melahirkan. Memahami bagaimana pola pikir masyarakat terhadap tradisi masyarakat Jawa saat ini telah pudar termasuk tradisi duduk senden. Penelitian ini berusaha mengupas tradisi duduk senden pada ibu pasca melahirkan dan bagaimana makna filosofisnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dipilihnya metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini karena tujuannnya adalah untuk mendeskripsikan fakta-fakta tentang tradisi duduk senden pada ibu pasca melahirkan dilakukan dan kemudian nantinya dilihat filosofi dalam tradisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan 1) Praktik duduk senden di diawali dengan membaca bacaan kalimat toyyibah dan shalawat, posisi senden dilakukan dengan duduk setengah tidur dengan bantal yang ditumpuk sebagai sandaran punggung ibu dan posisi kaki dirapatkan. 2) Makna filosofis duduk senden mengandung makna tauhid (keimanan), makna etika dan sopan santun, dan makna menjaga jiwa raga.

Actions (login required)

View Item