HASTA BRATA DALAM LOKAL ISLAM DAN ERA MODERN

MOHAMMAD IRVAN KHOIRONI, 1732143021 (2018) HASTA BRATA DALAM LOKAL ISLAM DAN ERA MODERN. [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (167kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (164kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (461kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (381kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (324kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (581kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (176kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (12kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (896kB)

Abstract

Skripsi ini ditulis oeh Mohammad Irvan Khoironi, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Jurusan Akidah dan Filsafat Islam, NIM 1732143021, Pembimbing skripsi Dr. Teguh M.Ag dan Dr. Ngainun Naim S.Ag M.HI. Skripsi ini dengan judul “Ajaran Hasta Brata dalam Lokal Islam dan Era Modern” dengan latar belakang maraknya pemimpin yang tidak membawa amanah dalam menjalankan tugasnya dan tidak tahu bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana ajaran Hasta Brata di Era Modern ?, 2) bagaimana ajaran Hasta Brata didalam lingkup Islam ? Seperti yang telah dituliskan dalam rumusan permasalahan, diera modern ini, maraknya kekacauan akibat tidak amanahnya dan ketidak-mampuan seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Disini diperluan adanya suatu dasar-dasar pemilihan pemimpin yang memang terdapat jiwa-jiwa Hasta Brata didalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penlitian etnografi, pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi partisipasi, metode wawancara mendalam, dan dokumentasi. Adapun data yang terkumpul dianalisis melalui tahapan: 1) Reduksi Data, 2)Display Data, 3)Verifikasi dan Kesimpulan Hasil penelitian; Hasta Brata adalah ajaran leluhur yang ditulis dalam Wahyu Makutharama, ajaran yang terkandung didalamnya adalah ajaran tentang kepemimpinan. Bukan hanya kepemimpinan dalam sebuah Negara, organisasi, minimal adalah pemimpin diri sendiri. Ajaran warisan Hindu yang sudah dijadikan pemimpin-pemimpin sebagai konsep untuk membawa rakyatnya kedalam kedamaian dan kemakmuran. Ajaran Hasta Brata sebenarnya sudah dipelajari dan dijadikan konsep untuk memerintah pada zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara. Dalam cerita pewayangan, Hasta Brata disebut sebagai mahkota yang bisa mencegah perpecahan dan kehancuran. Pada waktu itu di Kerajaan Astina telah terjadi permasalahan karena kerajaan diambang kehancuran. Pada saat yang sama Prabu Duryudana mengutus Adipati Karna untuk mencari mahkota tersebut untuk dibawa pulang dan diberikan kepada Prabu Duryudana yang telah berambisi untuk menjadi seorang Raja. Namun Adipati Karna gagal untuk membawa pulang Mahkota tersebut karena dihadang oleh Hanoman sebagai pendamping Kesawasidi yang memiliki mahkota tersebut. Sementara itu Arjuna juga pergi untuk mencari mahkota tersebut yang akhirnya Kesawasidi memberikan Mahkota tersebut kepada Arjuna. Kesawasidi mengatakan bahwa mahkota tersebut bukanlah sebuah benda seperti yang telah dikira, namun sebuah ajaran tentang kepemimpinan yang disebut dalam Wahyu Makutharama yaitu Hasta Brata. Diera modern ini, ajaran hasta Brata dianggap sebagai ajaran yang kuno dan para pemimpin tidak lagi memperhatikan ajaran tersebut. Ajaran Hasta Brata sebenarnya belum sepenuhnya hilang, namun ajaran tersebut sudah ada penambahan-penambahan atau sudah di luaskan maknanya. Hanya saja, pemikiran para pemimpin yang berbeda dalam membuat sebuah keputusan dan agak menyeleweeng dari inti dari ajaran Hasta Brata. Didalam ajaran Islam sendiri telah mengajarkan bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik dan sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam hadist juga banyak diterangkan bagaimana Nabi Muhammad SAW memimpin umatnya untuk menjadikan umatnya sebagai umat yang benar-benar muslim dan taat kepada Allah dan ajarannya. Kalau diteliti lebih lanjut ajaran kepemimpinan dalam Islam mirip sekali dan bahkan sama dengan yang diajarkan dalam ajaraan Hasta Brata. Kata Kunci: Hasta Brata, Wahyu Makutharama, kepemimpinan Islam

Item Type: Skripsi
Subjects: Filsafat > Filsafat Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama
Depositing User: 1732143021 MOHAMMAD IRVAN KHOIRONI
Date Deposited: 30 Jan 2025 05:38
Last Modified: 30 Jan 2025 05:38
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/55802

Actions (login required)

View Item View Item