KONSEKUENSI HUKUM TERHADAP HAK WARIS ANAK DARI PERKAWINAN CAMPURAN

DHEA ALFIRANANDA, 126102201021 (2024) KONSEKUENSI HUKUM TERHADAP HAK WARIS ANAK DARI PERKAWINAN CAMPURAN. [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (690kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (121kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (98kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (141kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (209kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (65kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (187kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (146kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Dea Alfirananda, 126102201021, Konsekuensi Hukum Terhadap Hak Waris Anak Dari Perkawinan Campuran. Program Studi Hukum Keluarga Islam, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2024. Pembimbing: Fahmi Arif, M.H. Kata Kunci: anak hasil perkawinan campur, hukum nasioanl Indonesia, hukum Australia, perlindungan hak-hak anak dan waris Penelitian ini dilatarbelakangi adanya perkawianan campur yang dimana Indonesia ini dengan penduduk mayoritas islam. Dengan adanya perkawinan tersebut dapat dilihat dari berbagai persepktif hukum dari nasional Indonesia dan Australia terkait status anak dengan hak warisnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana status hukum anak hasil perkawinan campuran menurut hukum nasional Indonesia dan Australia, terutama terkait dengan hak warisnya? 2) Bagaimana penyelesaian perkara waris antara pasangan Indonesia dan Australia ? Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui status hukum anak hasil perkawinan campuran menurut hukum nasional Indonesia dan Australia, terutama terkait dengan hak warisnya. 2) Untuk menganalisis penyelesaian perkara waris antara pasangan Indonesia dan Australia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data menggunakan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Triangulasi digunakan untuk pengecekan keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Status hukum anak hasil perkawinan campuran menurut hukum nasional Indonesia dan Australia menunjukkan perbedaan yang mendasar. Di Indonesia, anak hasil perkawinan tidak sah memiliki hak yang terbatas dan bergantung pada pengakuan hukum dari ayah mereka, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perkawinan. Sebaliknya, hukum Australia memberikan pengakuan yang lebih inklusif, di mana semua anak, baik dari perkawinan sah maupun tidak sah, memiliki hak yang sama dalam hal waris dan pengakuan status. Hal ini mencerminkan perbedaan prinsip dasar dalam pendekatan terhadap hak anak dalam kedua sistem hukum tersebut. 2) Penyelesaian perkara sengketa waris antara pasangan Indonesia dan Australia menghadapi tantangan yang signifikan karena perbedaan sistem hukum yang diterapkan di masing-masing negara. Di Indonesia, sengketa waris umumnya diselesaikan melalui Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri, tergantung pada status agama, dan hukum yang berlaku membedakan antara anak sah dan tidak sah. Sementara itu, Australia cenderung lebih mengutamakan prinsip kesetaraan dalam hak waris, memungkinkan penyelesaian sengketa secara lebih inklusif melalui sistem peradilan yang lebih terbuka.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 126102201021 DHEA ALFIRANANDA
Date Deposited: 11 Apr 2025 07:49
Last Modified: 11 Apr 2025 07:49
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/56491

Actions (login required)

View Item View Item