AHMAD MUHAMMAD SHOFIL MUBARROD, 126102213261 (2025) ANALISIS ANTROPOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP NAIB KUA DALAM PELIMPAHAN KEWALIAN NIKAH DARI AYAH KANDUNG KEPADA WALI HAKIM (Studi Kasus di KUA Kecamatan Pesantren Kota Kediri). [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (205kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (216kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (360kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (337kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (440kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (310kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (245kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Ahmad Muhammad Shofil Mubarrod, 126102213261, Analisis Antropologi Hukum Islam terhadap Naib KUA dalam Pelimpahan Kewalian Nikah dari Ayah Kandung kepada Wali Hakim (Studi Kasus di KUA Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Program Studi Hukum Keluarga Islam, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2025, Pembimbing: Arifah Milllati Agustina, M.H.I. Kata Kunci: Antropologi Hukum Islam, Pelimpahan Kewalian Nikah, Ayah Kandung, Naib KUA. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pelimpahan kewalian nikah yang terjadi ketika wali nasab menyerahkan tanggung jawabnya kepada wali hakim. Fenomena ini umum terjadi di Kecamatan Pesantren Kota Kediri, dan dipengaruhi oleh rendahnya pemahaman agama, ketidaksiapan mental wali nasab, dan tradisi sosial. Rumusan masalah penelitian ini meliputi: 1) Apa saja faktor sosial, budaya, dan psikologis yang mendorong ayah kandung melimpahkan kewalian kepada wali hakim dalam proses pernikahan di KUA Kecamatan Pesantren Kota Kediri? 2) Bagaimana pandangan Naib KUA Kecamatan Pesantren Kota Kediri terhadap fenomena pelimpahan kewalian dari ayah kandung kepada wali hakim dalam konteks sosial budaya masyarakat setempat? Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1) Menjelaskan faktor-faktor sosial, budaya, dan psikologis yang mendorong ayah kandung melimpahkan kewalian kepada wali hakim dalam proses pernikahan di KUA, 2) Mendeskripsikan pandangan Naib KUA terhadap fenomena pelimpahan kewalian dari ayah kandung kepada wali hakim dalam konteks sosial budaya masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi lapangan, wawancara dengan Naib KUA yang menangani kasus pelimpahan kewalian nikah, serta analisis antropologi hukum Islam. Sedangkan teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, kondensasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pelimpahan kewalian di Kecamatan Pesantren terjadi karena rendahnya pemahaman agama, ketidaksiapan mental wali nasab, dan faktor sosial. Praktik ini menunjukkan adanya pergeseran fungsi wali dari yang semula sebagai pihak yang menjalankan kewajiban syar’i dalam pernikahan, menjadi sekedar pelengkap administratif dalam pencatatan perkawinan, 2) Naib KUA menganggap praktik ini umum terjadi karena faktor psikologis dan budaya. Selama sesuai hukum Islam dan administrasi, mereka tidak menolak, namun edukasi diperlukan agar masyarakat memahami peran wali nasab dalam pernikahan.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | 126102213261 AHMAD MUHAMMAD SHOFIL MUBARROD |
Date Deposited: | 20 May 2025 02:09 |
Last Modified: | 20 May 2025 02:09 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/57036 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |