ELLY AUDIA WATI, 126102212139 (2025) ANALISIS TERHADAP SIKAP ISTRI DALAM MENGHADAPI PERILAKU NUSYUZ SUAMI (Studi Kasus di Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar). [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (424kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (62kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (131kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (401kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (34kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (166kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Elly Audia Wati, 126102212139, Analisis Terhadap Sikap Istri Dalam Menghadapi Perilaku Nusyuz Suami (Studi Kasus di Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar), Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2025, Pembimbing: Muhammad Mufti Al Anam, M.H.I. Kata Kunci : Sikap Istri, Nusyuz Suami, Perilaku Pernikahan merupakan hubungan yang tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan, sebab di dalam sebuah pernikahan sering kali muncul berbagai persoalan yang harus dihadapi pasangan suami istri. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah perilaku nusyuz suami, seperti yang dialami oleh para istri di Desa Kedungbanteng. Nusyuz suami merujuk pada pengabaian suami terhadap kewajibannya dalam pernikahan. Umumnya perilaku ini sering menjadi pemicu konflik besar yang berujung pada pertengkaran suami dan istri, namun meskipun terdapat banyak kasus nusyuz suami, angka perceraian di Desa Kedungbanteng justru relatif rendah. Fenomena ini menarik untuk diteliti lebih lanjut, karena bertentangan dengan kecenderungan umum di mana konflik yang besar dalam pernikahan biasanya berakhir dengan perceraian. Rumusan dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana bentuk-bentuk perilaku nusyuz suami yang dialami oleh istri di Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar?, 2) Bagaimana sikap istri terhadap perilaku nusyuz suami di Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar?, 3) Bagaimana pandangan teori nusyuz terhadap sikap istri dalam menghadapi perilaku nusyuz suami di Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku nusyuz suami yang dialami oleh istri di Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar, 2) Untuk mengetahui sikap istri dalam menghadapi perilaku nusyuz suami di Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar, 3) Untuk mengetahui pandangan teori nusyuz terhadap sikap istri dalam menghadapi perilaku nusyuz suami di Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar. Skripsi ini disusun berdasarkan metode kualitatif dengan jenis penelitian yuridis empiris serta menggunakan pendekatan fenomenologi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan metode triangulasi, khususnya triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Bentuk perilaku nusyuz suami terhadap istri di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar ada 2; pertama, pengabaian kewajiban nafkah; kedua, perbuatan yang tidak menyenangkan, seperti adanya wanita idaman lain dan kekerasan dalam rumah tangga baik fisik ataupun verbal. 2) Sikap istri dalam menghadapi perilaku nusyuz suami di Desa Kedungbanteng ada 3 bentuk; pertama, diam dan bersabar; kedua, menggugurkan haknya sebagai istri demi keutuhan rumah tangga; ketiga, mengupayakan perdamaian lewat jalan komunikasi untuk menemukan solusi bersama. 3) Sikap istri dalam menghadapi perilaku nusyuz suami di Desa Kedungbanteng masih relevan dengan solusi yang ditawarkan fikih saat suami berbuat nusyuz yaitu mengupayakan perdamaian, yang ditunjukan dengan sikap istri yang memilih untuk melakukan komunikasi terbuka dan sikap istri yang memilih untuk menggugurkan haknya dalam rangka menjaga keutuhan keluarga. Selain itu sikap diam dan bersabar menjadi langkah awal dalam menentukan strategi untuk menciptakan perdamaian. Namun meskipun suami berbuat nusyuz, istri-istri di Desa Kedungbanteng tidak pernah melibatkan hakam atau mediator untuk mendamaikan konflik yang terjadi.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | 126102212139 ELLY AUDIA WATI |
Date Deposited: | 19 May 2025 04:23 |
Last Modified: | 19 May 2025 04:23 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/57389 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |