DINAMIKA PELAKSANAAN TRADISI BARITAN DI WATU TUGU TRENGGALEK TAHUN 1970-1999

MUHAMMAD ALFAN RIZAQI, 12307193003 (2025) DINAMIKA PELAKSANAAN TRADISI BARITAN DI WATU TUGU TRENGGALEK TAHUN 1970-1999. [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (4MB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (280kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (313kB)
[img] Text
BAB l.pdf

Download (464kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (458kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (525kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (204kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (325kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini membicarakan tentang Dinamika Tradisi Baritan di Watu Tugu Trenggalek tahun 1970-1999. Pada penelitian ini terdapat dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana Sejarah tradisi baritan di Watu Tugu Trenggalek. Kedua, Bagimana dinamika pelaksanaan tradisi baritan di Watu Tugu Trenggalek tahun 1970-1999. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari pencarian topik, pengumpulan sumber (heuristik), verifikasi (kritik sumber), interpretasi, dan historiografi. Tujuan dari skripsi ini dibahas untuk mengetahui sejarah tradisi baritan dan dinamika pelaksanaan tradisi baritan di Watu Tugu Trenggalek tahun 1970-1999. Hasil penelitian ini menyajikan dua temuan signifikan. Pertama, terungkap bahwa tradisi Baritan memiliki akar sejarah yang panjang dalam kehidupan masyarakat Desa Joho, yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari penemuan situs Watu Tugu. Keyakinan masyarakat diperkuat oleh berbagai peristiwa historis, seperti insiden sembuhnya ternak warga setelah dilaksanakannya ritual di Watu Tugu, serta narasi lisan (oral history) yang diwariskan secara turun-temurun meyakini bahwa Watu Tugu berfungsi sebagai "pasak" yang menjaga kestabilan dan keselamatan tanah Jawa. Kedua, penelitian ini mengidentifikasi bahwa dinamika tradisi Baritan mulai terlihat secara signifikan seiring dengan masuknya pengaruh ajaran Wahidiyyah di Joho tahun 1970. Penyebaran dakwah Wahidiyyah, telah memberikan dampak terhadap pola pikir dan cara pandang masyarakat Joho terhadap baritan. Perubahan yang teramati mencakup pemindahan lokasi utama pelaksanaan tradisi Baritan dari Watu Tugu yang sakral ke balai desa yang lebih netral secara religius pada tahun 1980, serta hilangnya beberapa rangkaian acara dalam ritual tersebut, seperti "nyerĕt" dan hiburan tayub pada kurun waktu 1990. Selain itu, dinamika pelaksanaan tradisi baritan juga dipengaruhi oleh adanya pengaruh kebijakan pemerintah di sektor pertanian, yaki program Revolusi Hijau pada masa rezim Orde Baru. Namun pada tahun 1999 minat masyarakat terhadap tradisi baritan kembali meningkat akibat wabah yang menyerang ternak warga. Sehingga warga kembali melaksanakan ritual tradisi baritan sebagai bentuk doa dan harapan agar wabah segera berakhir. Meskipun tradisi ini tetap bertahan, esensi sakral, dan semangat kolektifnya mengalami perubahan, mencerminkan kompleksitas pertemuan antara tradisi lokal, gerakan keagamaan, daan kebijakan pembangunan negara dalam bentuk dinamika budaya masyarakat. Kata Kunci : Baritan, Dinamika Tradisi, Joho, Wahidiyyah

Item Type: Skripsi
Subjects: Sejarah Peradaban Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: 12307193003 MUHAMMAD ALFAN RIZAQI
Date Deposited: 25 Jun 2025 12:51
Last Modified: 25 Jun 2025 12:51
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/58379

Actions (login required)

View Item View Item