ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PERKARA PERMOHONAN CERAI TALAK PPPK DI PENGADILAN AGAMA JOMBANG (Studi Kasus Perkara Nomor 418/Pdt.G/2023/PA.Jbg)

ARTI WAHYU NINGRUM, 126102211021 (2025) ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PERKARA PERMOHONAN CERAI TALAK PPPK DI PENGADILAN AGAMA JOMBANG (Studi Kasus Perkara Nomor 418/Pdt.G/2023/PA.Jbg). [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (471kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (2MB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (341kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (825kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Arti Wahyu Ningrum, 2025, NIM :126102211021. “Analisis Putusan Hakim Dalam Perkara Permohonan Cerai Talak PPPK Di Pengadilan Agama Jombang (Studi Kasus Perkara Nomor 418/Pdt.G/2023/PA.Jbg)”. Skripsi Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Kata Kunci : Putusan Hakim, Perceraian, PPPK Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya perkara permohonan cerai talak anggota PPPK Nomor 418/Pdt.G/2023/PA.Jbg, dimana dalam perkara tersebut pemohon yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah negeri di Surabaya, sedangkan Termohon merupakan guru honorer di Jombang. Maka dari itu yang menyebabkan Pemohon mengajukan permohonan cerai talak di Pengadilan Agama Jombang. Namun yang menjadi pro kontra dalam masalah ini ialah Pemohon telah mendaftarkan permohonan cerai talak kepada Pengadilan Agama Jombang tanpa menyertakan surat izin perceraian kepada pengadilan. Mengingat beliau merupakan salah satu anggota Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja yang mana salah satu persyaratan mengajukan perceraiannya harus menyertakan surat izin, sehingga dalam putusan tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983 tentang izin perkawinan dan Perceraian bagi PNS serta Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 44 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2021 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2022. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1.) Bagaimana pertimbangan Hakim dalam mengambil keputusan bagi para pihak yang berperkara? 2.) Bagaimana analisis putusan Hakim dalam perkara permohonan cerai talak PPPK di Pengadilan Agama Jombang dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 44 Tahun 2022 tentang pedoman kerja dan pelaksanaan tugas pemerintah?. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan apa saja pertimbangan Hakim dalam mengambil keputusan pada putusan Nomor 418/Pdt.G/2023/PA.Jbg tentang perceraian atas tergugat yang berprofesi sebagai Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja. 2) Menganalisis mengenai putusan Hakim tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur tahun 2022 tentang pedoman kerja dan pelaksanaan tugas pemerintah. Metode penelitian ini adalah metode yuridis dengan menggunakan jenis metode penelitian hukum normatif. Penelitian ini berbentuk putusan, maka pendekatan yang dilakukan dalam tulisan ini adalah pendekatan undang-undang (Statue Approach) pendekatan ini bertujuan untuk memastikan apakah perkara yang ada telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Dan yang terakhir yakni menggunakan pendekatan kasus (Case Approach) pendekatan ini bertujuan untuk mempelajari norma atau kaidah hukum yang dapat diterapkan. Pendekatan ini berupa pengambilan contoh kasus yang telah terjadi didalam masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Majelis Hakim memutuskan perkara tersebut dan menganggap bahwa surat izin yang diajukan ke pengadilan pada saat pembuktian dianggap masih memenuhi syarat dan tetap menaati perundang-undangan meskipun terlambat melampirkan. Majelis Hakim juga menganggap bahwa memeriksa tanda tangan tersebut sudah sesuai dengan undang-undang atau belum bukanlah wewenang Majelis Hakim. Selain itu, alasan Majelis tetap mengabulkan permintaan Pemohon yakni karena sudah tidak akan tercipta rasa kasih sayang terhadap kedua mempelainya ibarat cinta bertepuk sebelah tangan. 2) Dalam putusan tersebut Majelis Hakim tidak mempertimbangkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 44 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2021 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 pada poin D yang mana memuat tentang syarat perceraian PPPK bagi Pemohon yang merupakan seorang Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja dan menurut teori akibat hukum lahirnya sanksi apabila dilakukan tindakan yang melawan hukum maka, Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja tersebut akan mendapatkan sanksi disiplin dari instansinya karena izin dari atasan ketika akan bercerai tersebut merupakan hal yang wajib dimiliki.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Keluarga Islam
Hukum > Putusan
Hukum > Undang-undang
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 126102211021 ARTI WAHYU NINGRUM
Date Deposited: 06 Jul 2025 00:16
Last Modified: 06 Jul 2025 00:16
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/59062

Actions (login required)

View Item View Item