YUNITA NURISMA, 126204212152 (2025) KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL ALJABAR HOTS DI MTs NEGERI 9 BLITAR. [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (768kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (195kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (247kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (407kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (363kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (335kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (227kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (193kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Kemampuan Berpikir Kritis dalam Menyelesaikan Soal Aljabar HOTS di MTs Negeri 9 Blitar” ini ditulis oleh Yunita Nurisma, NIM. 126204212152, dengan pembimbing Ibu Mei Rina Hadi, M.Pd. Kata Kunci: Berpikir kritis, aljabar, HOTS. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan penting dalam pembelajaran matematika. Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan soal-soal yang menuntut kemampuan analisis, evaluasi, dan sintesis. Dalam konteks pembelajaran di sekolah, penguasaan terhadap kemampuan berpikir kritis dapat membantu peserta didik memahami konsep-konsep matematika secara lebih mendalam serta mampu menyelesaikan permasalahan dengan pendekatan yang logis dan sistematis. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji bagaimana kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menghadapi soal-soal matematika, khususnya pada materi yang bersifat kompleks seperti aljabar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal aljabar yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) di MTs Negeri 9 Blitar. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan peserta didik alamd memenuhi indikator-indikator berpikir kritis, yaitu kemampuan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menginferensi dalam konteks penyelesaian soal matematika. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui pemberian tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik serta wawancara untuk menggali lebih dalam proses berpikir peserta didik dalam menyelesaikan soal. Subjek penelitian dipilih secara purposive dari peserta didik kelas VII-E, berdasarkan hasil pengerjaan tes soal HOTS. Peserta didik kemudian diklasifikasikan ke dalam tiga kategori: tinggi, sedang, dan rendah. Dari masing-masing kategori, diambil dua peserta didik sebagai subjek, sehingga total subjek penelitian berjumlah enam orang. Selanjutnya, akan dilakukan wawancara kepada 6 subjek terpilih guna mengetahui lebih dalam mengenai proses berpikir kritis peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) subjek dengan nilai penyelesaian soal HOTS tinggi cenderung mampu memenuhi seluruh indikator. yakni menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menginferensi. 2) subjek nilai penyelesaian soal HOTS sedang mampu memenuhi tiga dari empat indikator, yakni menginterpretasi, menganalisis, dan mengevaluasi. 3) subjek dengan nilai penyelesaian soal HOTS rendah hanya bisa menyelesaikan dua dari empat indikator, yakni menginterpretasi dan menganalisis. Kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi aljabar berbeda-beda. Peserta didik dengan nilai penyelesaian soal HOTS tinggi menunjukkan pemahaman soal yang baik, strategi penyelesaian yang tepat, dan kesimpulan yang logis. Peserta didik dengan nilai penyelesaian soal HOTS sedang masih mengalami kesulitan dalam menarik kesimpulan. Sementara itu, peserta didik dengan nilai penyelesaian soal HOTS rendah belum mampu memberikan penjelasan, menyelesaikan soal secara lengkap, maupun menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kemampuan menyelesaikan soal HOTS, semakin lengkap indikator berpikir kritis yang dapat dipenuhi. Oleh karena itu, disarankan agar peserta didik membiasakan diri mengerjakan soal HOTS, guru menyediakan soal yang mencakup semua indikator berpikir kritis, dan sekolah mendukung dengan sarana dan media pembelajaran yang memadai.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Matematika |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika |
Depositing User: | 126204212152 YUNITA NURISMA |
Date Deposited: | 28 Jul 2025 07:39 |
Last Modified: | 28 Jul 2025 07:39 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/60129 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |