KONSEP KEBEBASAN BERAGAMA DALAM AL-QUR’AN ( Studi Komparatif Tafsir al-Misbah dan Kitab al-Musa>wah al-Insa>niyyah )

ANAS ANWAR, 1880503220009 (2025) KONSEP KEBEBASAN BERAGAMA DALAM AL-QUR’AN ( Studi Komparatif Tafsir al-Misbah dan Kitab al-Musa>wah al-Insa>niyyah ). [ Thesis ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (852kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (262kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (193kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (395kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (555kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (413kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (521kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (517kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (119kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (206kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (439kB)

Abstract

ABSTRAK Tesis dengan judul “ KONSEP KEBEBASAN BERAGAMA DALAM AL-QUR’AN ( Studi Komparatif Tafsir al-Misbah dan Kitab al-Musa>wah al-Insa>niyyah ) “ ini ditulis oleh Anas Anwar NIM 1880503220009, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang dibimbing oleh Dr. Hj. Salamah Noorhidayati, M.Ag dan Prof. Dr. Abad Badruzaman, Lc, M.Ag Kata Kunci: Kebebasan Beragama, Al-Qur’an, Tafsir Al-Misbah, Kitab Al-Musa>wah Al-Insa>niyyah. Penelitian dalam Tesis ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya tindak pelanggaran hak kebebasan beragama khususnya di Indonesia. Kebebasan beragama merupakan salah satu prinsip yang disuarakan oleh Al-Qur’an, dimana tidak ada paksaan dalam beragama. Namun, para ulama dalam hal ini masih berbeda pandangan mengenai batasan-batasan kebebasan beragama. Salah satu ulama yang turut memperbincangkan isu kebebasan beragama ialah M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah dan Ali Jum’ah dalam al-Musa>wah al-Insa>niyyah. Penelitian ini berusaha menggali konsep kebebasan beragama dalam al-Qur’an menurut Tafsir al-Misbah dan al-Musa>wah al-Insa>niyyah. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini, terdapat tiga bagian: 1. Bagaimana persamaan dan perbedaan penafsiran ayat-ayat kebebasan beragama menurut Tafsir al-Misbah dan kitab al-Musa>wah al-Insa>niyyah ?, 2. Bagaimana konteks penafsiran ayat-ayat kebebasan beragama menurut Tafsir al-Misbah dan kitab al-Musawah al-Insaniyyah ?, 3. Bagaimana relevansi penafsiran kebebasan beragama menurut Tafsir al-Misbah dan kitab al-Musa>wah al-Insa>niyyah dalam konteks zaman sekarang ? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan mengetahui konsep kebebasan beragama dalam al-Qur’an menurut Tafsir al-Misbah dan kitab al-Musa>wah al-Insa>niyyah. Jenis penelitian yang digunakan ialah studi kepustakaan ( library research ). Tektik pengumpulan data yaitu dokumentasi dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber rujukan, baik primer maupun skunder. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah komparatif dengan menggunakan teori hermeneutika Abdullah Saeed sebagai pisau analisis. Proses penelitian yang dilakukan menghasilkan beberapa kesimpulan yang sesuai rumusan masalah, yaitu: 1. Al-Qur’an dalam banyak ayat menyerukan prinsip kebebasan beragama. Artinya, tidak boleh ada paksaan dalam beragama. Mengenai maksud kebebasan beragama dalam al-Qur’an, Tafsir al-Misbah karya karya M. Quraish Shihab berbeda dengan kitab al-Musa>wah al-Insa>niyyah karya Ali Jum’ah. Al-Misbah menetapkan kebebasan beragama hanaya dalam satu hal, yakni kebebasan dalam memeluk agama, sedangkan al-Musa>wah al-Insa>niyyah merumuskan empat bentuk kebabasan beragama, yaitu: 1) Kebebasan dalam menganut/memeluk agama; 2) kebebasan untuk keluar dari agama; 3) Kebebasan dalam menjalankan ritual keagamaan; 4 ) Kewajiban menolak pelanggran kebabasan beragama. 2. Quraish Shihab menafsirkan ayat-ayat kebebasan beragama pada masa reformasi ketika Quraish Shihab menjabat sebagai Duta Besar, Mesir pada tahun 1999 dalam konteks (dunia penafsir) iklim social-politik yang relatif stabil. Adapun Ali Jum’ah menuliskan al-Musa>wah al-Insa>niyyah dalam situasi sosial-poitik masyarakat Mesir yang sering kali terjadi konflik. 3. Konsep kebebasan beragama dalam tafsir al-misbah sejalan dengan sila pertama pancasila yang menjamin kebebasan tiap-tiap penduduk memeluk agama masing-masing dan menjalankan ritual keagamaan. Adapun konsep kebebasan beragama dalam kitab al-Musa>wah al-Insa>niyyah menguatkan terhadap Pasal 18 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ( DUHAM ) PBB, Pasal 29 ayat 2 UUD 1945, Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan, Pasal 14 Peraturan Menteri Agama Nomor 9 tahun 2006 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2006 dan pasal-pasal lain yang mengatur kebebasan beragama. Secara umum penafsiran keduanya relevan dan selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang pertama “ Ketuhanan Yang Maha Esa “.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Agama > Tafsir Quran
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 1880503220009 ANAS ANWAR
Date Deposited: 27 Aug 2025 07:48
Last Modified: 27 Aug 2025 07:48
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/61344

Actions (login required)

View Item View Item