ISTIQOMAH, 126301212054 and SALAMAH NOORHIDAYATI, 197401241999032002 (2025) MAKNA SYIRIK DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR KLASIK DAN TAFSIR KONTEMPORER (Analisis Tafsir Ibnu Kathīr dan Tafsir Al-Mishbāh). [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (492kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (370kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (677kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (684kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (539kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (328kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (243kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “MAKNA SYIRIK DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR KLASIK DAN TAFSIR KONTEMPORER (Analisis Tafsir Ibnu Kathīr Dan Tafsir Al-Mishbāh)’” ditulis oleh Istiqomah, NIM 126301212054, dengan pembimbing Prof. Dr. Salamah Noorhidayati, M.Ag. Kata Kunci: Syirik, Tafsir Ibnu Kathīr, Tafsir Al-Mishbāh. Penelitian ini mengungkapkan makna syirik sebagai perilaku mempersekutukan Tuhan dengan menjadikan sesuatu, sebagai obyek pemujaan, dan atau tempat menggantungkan harapan dan dambaan termasuk dalam kategori kufr. Berangkat dari hal tersebut penulis merasa terdorong untuk mengkaji lebih dalam isi kitab. Ketertarikan untuk mengkaji kitab ini tidak hanya untuk mengupas teori analisis Tafsir Ibnu Kathīr dan Tafsir Al-Mishbāh tentang makna syirik dalam konteks sekarang. Rumusan masalah 1) Bagaimana penafsiran Tafsir Ibnu Kathīr tentang syirik ? 2) Bagaimana penafsiran Tafsir Al-Mishbāh tentang syirik ? 3) Bagaimana komparasi penafsiran syirik menurut Tafsir Ibnu Kathīr dan Tafsir Al-Mishbāh? Metode penelitian ini menggnaka kualitatif dengan pendekatan muqoron (perbandingan) dan tergolong dalam jenis penelitian kepustakaan (library research). Yakni bentuk penelitian dengan mengumpulkan data berdasarkan informasi juga bantuan buku-buku dan kitab-kitab klasik dan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Klasifikasi makna syirik menurut penafsiran Tafsir Ibnu Kathīr menyebutkan bahwa syirik adalah sebuah tindakan menyekutukan Allah dengan dzat lain, melalui pemakaian jimat dan menggunakan bambu kuning atau potongan tulisan Arab yang maknanya tidak jelas. 2) Klasifikasi makna syirik menurut Tafsir Al-Mishbāh syirik dimaknai sebagai dosa terbesar karena tidak percaya akan nikmat tuhan yang sudah diberikan kepada hambanya, dibuktikan dengan perbuatan memuja berhala, menyembah hewan, menganggap matahari, bulan, dan bintang sebagai tuhan. 3) Komparasi dari kedua tokoh itu berbeda. Tafsir Ibnu Kathīr lebih fokus pada aspek kontekstual dan relevansi sosial, sementara Tafsir Al-Mishbāh lebih menekankan pada aspek tekstual dan historis. Tafsir Ibnu Kathīr berfokus pada syirik Akbar sedangkan Tafsir Al-Mishbāh berfokus pada syirik uluhiyah terkait tingkah laku manusia. Tafsir Ibnu Kathīr juga berfokus pada kecenderungan Adabi ijtima'i (aspek sosial kemasyarakatan) اِجْتِمَاعِيّ أَدَبِيّ dengan mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan sejarah masyarakat. Sedangkan Tafsir Al-Mishbāh memiliki kecenderungan kepada aspek kebahasaan لُغَوِيّ dalam menafsirkan makna syirik.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama > Tafsir Quran |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir |
Depositing User: | 126301212054 ISTIQOMAH |
Date Deposited: | 10 Oct 2025 01:32 |
Last Modified: | 10 Oct 2025 01:32 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/63047 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |