LARANGAN PERKAWINAN NYEBRANG SEGORO GETIH PERSPEKTIF MAQĀṢID AL-SYARĪ’AH (Studi Kasus Pada Masyarakat Kecamatan Turen Kabupaten Malang)

LADIKA FATIMAH AZ ZAHRA, 126102211052 and AHMAD MUHTADI ANSHOR, 197007202000031001 (2025) LARANGAN PERKAWINAN NYEBRANG SEGORO GETIH PERSPEKTIF MAQĀṢID AL-SYARĪ’AH (Studi Kasus Pada Masyarakat Kecamatan Turen Kabupaten Malang). [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (801kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (453kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (518kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (608kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (765kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (462kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (499kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (867kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (320kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (444kB)
[img] Text
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Ladika Fatimah Az Zahra, 126102211052, LARANGAN PERKAWINAN NYEBRANG SEGORO GETIH PERSPEKTIF MAQĀṢID AL-SYARĪ’AH (Studi Kasus pada Masyarakat Kecamatan Turen Kabupaten Malang), Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2025, Pembimbing: Prof. Dr. H. Ahmad Muhtadi Ansor, M.Ag. Kata Kunci: larangan perkawinan, nyebrang segoro getih, maqāṣid al-syarī’ah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya larangan perkawinan nyebrang segoro getih, yakni perkawinan yang mengakibatkan ketidakbolehan perkawinan antara laki-laki dan perempuan karena berhadapan rumah. Sebagian masyarakat desa wonokasian yang percaya meyakini apabila perkawinan tersebut dilangsungkan akan mengakibatkaan suatu bala’ atau musibah seperti sakit-sakitan dan sulit untuk disembuhkan dengan obat, bahkan berdampak pada kematian. Oleh karena itu, jika ada yang melanggar harus melakukan ritual tertentu agar hal yang dipercayai menjadi ancaman tidak terjadi dalam keluarga mempelai. Rumusan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana praktik larangan perkawinan nyebrang segoro getih di Kecamatan Turen Kabupaten Malang, 2) Bagaimana pandangan masyarakat Kecamatan Turen Kabupaten Malang terhadap larangan perkawinan nyebrang segoro getih, 3) Bagaimana larangan perkawinan nyebrang segoro getih perspektif maqāṣid al- syarī’ah. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian empiris, pendekatan deskriptif kualitatif. Skripsi ini menggambarkan beberapa data yang diperoleh dari lapangan, baik dengan wawancara, observasi, maupun dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Dan dilanjutkan dengan pemeriksaan, klasifikasi, verifikasi dan analisis. Proses analisis didukung dengan kajian pustaka berupa kajian maqāṣid al-syarī’ah sebagai referensi untuk ,menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik larangan perkawinan nyebrang segoro getih merupakan perkawinan antar pasangan yang rumahnya berhadapan baik secara lurus maupun tidak, selama masih satu desa. Pandangan masyarakat desa wonokasian terhadap larangan ini mayoritas masih menjadikan patokan hukum untuk tetap dipertimbangkan saat akan melangsungkan perkawinan yang demikian. Dengan akibat yang akan ditimbulkan apabila tetap melaksanakannya, yakni sakit bahkan hilangnya nyawa. Dalam perspektif maqāṣid al-syarī’ah menjelaskan kewajiban untuk menjaga jiwa atau ḥifẓ an-nafs. Maka apabila seseorang tidak percaya tidak perlu untuk mengikuti ajaran tersebut dengan alasan keselamatan jiwa. Sebab agama tidak mengajarkan hal tersebut.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 126102211052 LADIKA FATIMAH AZ ZAHRA
Date Deposited: 16 Oct 2025 02:12
Last Modified: 16 Oct 2025 02:12
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/63231

Actions (login required)

View Item View Item