PESAN EMOSIONAL PEREMPUAN PELAKU KORUPSIDILAPAS KELAS IIB TULUNGAGUNG

RHIZABILA FIRDAUSI KUMALANINGTYAS, 126304213172 and UCIK ANA FARDILLA, 198309172023212029 (2025) PESAN EMOSIONAL PEREMPUAN PELAKU KORUPSIDILAPAS KELAS IIB TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (675kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (169kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (624kB)
	Text BAB I.pdf Download (259kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (451kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (356kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (72kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (201kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (758kB)

Abstract

Skripsi dengan judul ”Pesan Emosional Perempuan Pelaku Korupsi di Lapas Kelas IIB Tulungagung” ini ditulis oleh Rhizabila Firdausi Kumalaningtyas, dengan pembimbing Ucik Ana Fardilla. S.Si, M.I.Kom. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Perempuan, Korupsi, narapidana, Lapas Kelas IIB Tulungagung, Kekuasaan Interpersonal. Penelitian ini mengkaji komunikasi interpersonal perempuan pelaku tindak pidana korupsi yang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal pelaku korupsi pada narapidana. Penelitian ini didasarkan pada teori komunikasi interpersonal karya Joseph A. DeVito (2016) dalam bukunya yang berjudul “The Interpersonal Communication Book (14th Edition)”, di mana peneliti memberi batasan penelitian ini pada kajian pesan emosional, hubungan interpersonal, dan kekuasaan interpersonal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus korupsi yang tidak hanya melibatkan laki-laki, tetapi juga perempuan, yang menunjukkan bahwa korupsi telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang gender. Design penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam yang dianalisa secara deskriptif sesuai dengan kajian yang telah dilakukan . Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Untuk menjaga keabsahan data, peneliti menggunakan metode triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal memegang peranan penting dalam membentuk dan memengaruhi perilaku individu, baik sebelum maupun selama menjalani masa tahanan. Di samping itu, pola komunikasi yang tidak sehat dalam konteks organisasi publik atau sosial, seperti pembiaran terhadap praktik-praktik menyimpang atau pembenaran terhadap tindakan ilegal, turut memperkuat kecenderungan individu untuk melakukan tindak pidana korupsi. Pemahaman terhadap komunikasi interpersonal tidak hanya dibutuhkan dalam pembinaan narapidana di lapas, tetapi juga penting untuk mencegah praktik korupsi di lingkungan pemerintahan. Komunikasi yang terbuka, jujur, dan beretika perlu menjadi kebiasaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang transparan dan bersih dari penyimpangan.

Actions (login required)

View Item