TRANSFORMASI FILANTROPI MUSLIM TRADISIONALIS DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN MASYARAKAT

UNUN ROUDLOTUL JANAH, 12950221022 and AGUS EKO SUJIANTO, 197108072005011003 and DEDE NUROHMAN, 197112182002121003 (2025) TRANSFORMASI FILANTROPI MUSLIM TRADISIONALIS DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN MASYARAKAT. [ Disertasi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (955kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (223kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (211kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (540kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (532kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (236kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (455kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (704kB)
[img] Text
BAB VII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (156kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (314kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (132kB)

Abstract

Disertasi dengan judul “Transformasi Filantropi Muslim tradisionalis dalam Membangun Kemandirian Masyarakat” ini ditulis oleh Unun Roudlotul Jannah dengan dibimbing oleh Prof. Dr. Agus Sujianto, SE., MM dan Prof. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. Kata Kunci: Transformasi, Filantropi, dan Kemandirian Masyarakat Filantropi Islam mengalami transformasi yang signifikan seiring dengan dinamika dan perubahan masyarakat yang melingkupinya, termasuk di dalamnya kaum Muslim tradisionalis yang direpresentasikan oleh warga Nahdliyin, sebutan bagi anggota organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Transformasi ini tercermin dalam tradisi filantropi yang telah mengakar kuat melalui institusi zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih modern dan inklusif, filantropi Muslim tradisionalis tidak hanya mempertahankan akar tradisionalnya, tetapi juga beradaptasi untuk menghadapi tantangan dan kebutuhan masyarakat saat ini. Transformasi ini bertujuan untuk menjadikan filantropi sebagai alat yang efektif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan sistem yang memungkinkan komunitas Muslim tradisionalis untuk mandiri dan berkembang secara berkelanjutan. Rumusan masalah disertasi ini difokuskan pada tiga hal utama, (1) Bagaimana transformasi filantropi pada masyarakat Muslim tradisionalis di Ponorogo berlangsung dari waktu ke waktu?, (2) Bagaimana kondisi yang melatarbelakangi terjadinya transformasi filantropi pada masyarakat Muslim tradisionalis di Ponorogo?, (3) Bagaimana transformasi filantropi berkembang pada masyarakat Muslim tradisionalis di Ponorogo dan berkontribusi terhadap kemandirian masyarakat?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis untuk menggali transformasi filantropi pada kalangan Muslim tradisionalis, dengan fokus pada aspek kelembagaan dan pengelolaan dana filantropi. Fokus tersebut mencakup proses penghimpunan, pendistribusian, dan pendayagunaan dana. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pengurus cabang Nahdlatul Ulama (NU), NU-Care LAZISNU, dan Lembaga Wakaf dan Pertanahan NU (LWPNU), dokumentasi program kegiatan dan laporan keuangan, serta observasi partisipatif terhadap komunitas warga Nahdliyin. Analisis data dilakukan menggunakan model Strauss dan Corbin, yang mencakup tahapan open coding, axial coding, dan selective coding. Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan dan dikategorikan ke dalam proposisi-proposisi yang mengaitkan praktik filantropi Islam dengan teori transformasi sosial dan kemandirian masyarakat. Dengan demikian, tampak secara jelas dinamika transformasi filantropi dalam konteks masyarakat Muslim tradisionalis di Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, dinamika transformasi filantropi warga Nahdliyin di Ponorogo mencakup inovasi dalam aspek kelembagaan, penghimpunan, pendistribusian, dan pendayagunaan dana. Inovasi kelembagaan tercermin dalam pembentukan LAZISNU serta proses rebranding menjadi NU-Care LAZISNU, yang turut melibatkan tokoh agama sebagai saluran komunikasi dan legitimasi sosial. Penghimpunan dana mengalami perubahan signifikan melalui pelatihan bagi para amil serta pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan partisipasi publik. Sementara itu, pola pendistribusian dana mengalami pergeseran dari pendekatan konsumtif menuju pendekatan berbasis program, yang lebih terarah dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Kedua, ide dan inspirasi transformasi filantropi dipengaruhi oleh perubahan imanen maupun kontak sosial yang terjadi dalam masyarakat. Pengaruh tersebut tercermin dalam berbagai aspek, antara lain kelembagaan, penghimpunan, pendistribusian, dan pendayagunaan dana. Ketiga, transformasi filantropi ini turut berkontribusi pada penguatan kemandirian masyarakat, yang mencakup kemampuan untuk bertahan, menyelesaikan masalah, beradaptasi dengan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan. Secara keseluruhan, transformasi ini menunjukkan peran strategis filantropi dalam mendorong upaya resiliensi dan kemandirian masyarakat, khususnya di bidang pendidikan, layanan kesehatan, dan kegiatan sosial-keagamaan. Teori-teori transformasi filantropi dapat dikombinasikan atau dikembangkan lebih lanjut sesuai konteks spesifik pada Muslim tradisionalis di Ponorogo, sehingga ditemukan teori baru tentang multi transformasi filantropi (multi philanthropy transformations), yaitu model transformasi filantropi yang melibatkan berbagai aspek, pendekatan, dan aktor secara bersamaan yang ditandai dengan kehadiran NU-Care LAZISNU, integrasi nilai-nilai tradisional dan pendekatan modern dalam pengelolaan dana, sinergi NU struktural dan NU kultural, serta kolaborasi dengan beberapa pihak untuk menciptakan sistem yang lebih adaptif dan responsif dalam rangka menciptakan kemandirian masyarakat.

Item Type: Disertasi
Subjects: Agama
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Studi Islam Interdisipliner
Depositing User: 12950221022 UNUN ROUDLOTUL JANAH
Date Deposited: 06 Nov 2025 01:11
Last Modified: 06 Nov 2025 01:11
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/63775

Actions (login required)

View Item View Item