TAFSIR AL-QUR’AN DI MEDIA SOSIAL: KAJIAN PENAFSIRAN HUKUM TA’LIQ GUS BAHA DALAM AKUN YOUTUBE SEKOLAH AKHIRAT

NURI CAMELIA FATMAH, 126301212073 and YUSUF FAUZI, 198612182025211005 (2025) TAFSIR AL-QUR’AN DI MEDIA SOSIAL: KAJIAN PENAFSIRAN HUKUM TA’LIQ GUS BAHA DALAM AKUN YOUTUBE SEKOLAH AKHIRAT. [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (781kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (372kB)
[img] Text
DAFTARISI.pdf

Download (286kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (464kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (652kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (856kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (593kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (169kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (276kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (215kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus perceraian, penelantaran, dan ketidakadilan dalam rumah tangga di Indonesia. Minimnya pemahaman masyarakat mengenai konsep ta’liq talaq sebagai salah satu upaya perlindungan istri dalam rumah tangga juga menjadi latarbelakang kepenulisan ini. Meski banyak kajian fiqih yang membahas hukum ta’liq talak, namun penafsiran al-Qur’an yang secara spesifik menyinggung hukum ta’liq masih sangat terbatas, apalagi jika dikaji melalui pendekatan tafsir kontemporer berbasis media sosial. Pemilihan Gus Baha sebagai tokoh kajian dalam penelitian ini juga dilatarbelakangi oleh kapasitas keilmuannya yang mendalam dibidang tafsir, serta kemampuan menyampaikan kajiannya bisa relavan. Gus Baha dikenal sebagai salah satu ulama tafsir yang tidak hanya menguasai berbagai macam kitab, tetapi juga aktif dalam menyebarkan dakwahnya. Channel YouTube Sekolah Akhirat menjadi jembatan penyebaran ceramah Gus Baha termasuk persoalan hukum ta’liq talak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.) Bagaimana metode tafsir Gus Baha melalui media sosial, 2.) Bagaimana konsep umum talak dan hukum ta’liq dalam prespektif al-Qur’an, 3.) Bagaimana penafsiran Gus Baha terhadap hukum ta’liq dan bagaimana relevansinya terhadap pandangan masyarakat sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode tafsir Gus Baha melalui media sosial, mengetahui konsep umum talak dan hukum ta’liq dan mengetahui penafsiran Gus Baha terhadap hukum ta’liq serta relevansinya terhadap pandangan masyarakat sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan netnografi yang memanfaatkan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna penafsiran hukum ta’liq talak secara mendalam melalui ceramah Gus Baha dalam channel YouTube Sekolah Akhirat. Pendekatan yang digunakan adalah netografi, yaitu pendekatan yang diterapkan dalam komunitas digital. Netnografi dipilih karena objek kajianberfokus pada konten tafsir di media sosial, khususnya YouTube sebagai media utama penyebaran dakwah dan kajian Gus Baha. Hasil kajian menunjukkan bahwa 1.) Metode tafsir Gus Baha yang banyak orang mengetahui adalah dengan menggunakan metode tafsir bil ma’tsur dengan rujukan utama pada al-Qur’an, hadits, dan beberapa kitab tafsir lainnya. Dalam ceramahnya, Gus Baha seringkali menampilkan corak fiqih yang kuat dan bersandar pada madzhab. Selain corak fiqih, penyampaian Gus Baha juga mengandung corak tasawuf yang bernuansa spiritual namun tetap santai sehingga mudah diterima diberbagai kalangan. 2.) Konsep talak dalam al-Qur’an bukan sekedar memutus hubungan rumah tangga, tapi ia juga termasuk sistem maslahat keluarga yang mengedepankan keadilan dan tanggungjawab sosial. Seperti konsep ta’liq talak yang bertujuan utama sebagai perlindungan istri dan mengetahui tanggung masing-masing antara suami dan istri. 3.) Gus Baha menafsirkan hukum ta’liq dengan menekankan nilai-nilai keadilan, tanggung jawab moral suami, serta perlindungan terhadap hak-hak istri. Penafsiran beliau bersifat aplikatif dan responsif terhadap realitas sosial masyarakat, menjadikannya relevan bagi kehidupan rumah tangga kontemporer. Meskipun ta’liq talak tidak disebut secara eksplisit dalam al-Qur’an, namun terdapat perkembangan ma’na melalui ijtihad ulama yang didukung dengan ayat mengenai perlindungan terhadap istri. Media sosial memainkan peran penting dalam memperluas jangkauan dakwah dan membuka ruang baru dalam penyebaran tafsir al-Qur’an di era modern.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama > Al Quran
Hukum > Hukum Keluarga Islam
Agama > Tafsir Quran
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 126301212073 NURI CAMELIA FATMAH
Date Deposited: 07 Nov 2025 06:51
Last Modified: 07 Nov 2025 06:51
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/63865

Actions (login required)

View Item View Item