Nikmah, Rifatun (2014) Nusyuz Suami Terhadap Istri Menurut Fiqh Berperspektif Gender dan Hukum Positif di Indonesia (Studi Terhadap Suami yang Melakukan Nusyuz Di Desa Wates Kabupaten Blitar). [ Skripsi ]
|
Text
BAB I.pdf Download (303kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (586kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (437kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (100kB) | Preview |
Abstract
Kata kunci: Nusyuz Suami, fiqh berperspektif gender dan hukum positif Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh pandangan sebelah mata tentang nusyuz. Nusyus yang selama ini diidentikan dengan istri, pada tulisan ini akan dibahas tentang nusyuz yang dilakukan oleh suami. Dengan dasar adanya nusyuz suami ini adalah al-Quran Surat Anisak ayat 128. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Mengapa terjadi nusyuz suami di desa Wates kabupaten Blitar? 2.Bagaimana akibat nusyuz suami terhadap kehidupan rumah tangga di desa Wates kabupaten Blitar? 3.Bagaimana pandangan hukum nusyuz suami menurut fiqh berperspektif gender dan hukum positif di desa Wates kabupaten Blitar? Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi pengetahuan sekaligus sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat umum tentang nusyuz suami Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan empiris. Data-data diperoleh dari studi dokumen, observasi, dan wawancara yang terkait dengan nusyuz suami kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis dan pendekatan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nusyuz terjadi bukan hanya dari pihak istri saja tetapi juga terjadi pada pihak suami juga. Hal ini terbukti dengan terjadinya nusyuz suami di desa Wates. Bahkan alasan terjadinya nusyuz itukarena ulah dari salah satu pasangan itu sendiri. Dari beberapa penjelasan diatas terbukti bahwa ada nusyuz suami yang terjadi di desa Wates kabupaten Blitar yang berakibat menimbulkan banyak efek dalam keluarga. Dan yang paling terbebani dalam hal ini adalah istri. Istri harus bekerja keras dan pandai-pandai mengatur keuangan demi menghidupi keluaganya. Terjadinya beban ganda oleh istri, yang mengharuskan istri mengurus keluarga dan mencarinafkah. Di desa Wates kabupaten Blitar terjadi nusyuz suami yang disebabkan oleh suami itu sendiri, tidak ada yang kurang dari pihak istri. Nusyuz suami yang terjadi di desa Wates ini berakibat besar terhadap kehidupan rumah tangga, khususnya dialami oleh pihak istri. terjadinya beban ganda yang dialami istri. Istri harus bekerja keras dan mengurus keluarga demi menghidupi keluarganya tanpa sosok seorang suami. Dalam undang- undang perkawinan tidak diatur tentang nusyuz suami. Tidak ditemukan dalam Undang-undang No.1 tahun 1974 tersebut. Bahkan dalam hukum positif lainnya tidak mengenal istilah nusyuz suami. Yang termuat hanya tentang nusyuz istri saja yaitu didalam Kompilasi Hukum Islam pasal 84. Dalam kompilasi hukum Islam (KHI) sangat jelas membahas tentang nusyuz istri, bahkan sampai konsekwensinya jika istri melakukan nusyuz. Tetapi hal ini berbanding dengan nusyus suami, Tidak ada hukum positif yang secara terang-terangan xvi membahas nusyuz suami. Hal ini sangat jelas bahwa tidak bisa kita pungkiri bahwa masih ada bias gender dalam Undang-Undang di Indonesia. Yang pada kasus ini yang mengalami ketidak adilan adalah dari pihak istri.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Endang Rifngati S.Sos |
Date Deposited: | 04 Feb 2015 02:57 |
Last Modified: | 04 Feb 2015 02:57 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/959 |
Actions (login required)
View Item |