ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SISWA KATEGORI OLIMPIADE MATEMATIKA PADA MATERI MATRIKS KELAS XI MIPA DI MAN 2 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2018/2019

LI ULIL ALBAB, 17204153075 (2019) ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SISWA KATEGORI OLIMPIADE MATEMATIKA PADA MATERI MATRIKS KELAS XI MIPA DI MAN 2 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2018/2019. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK (1).pdf

Download (473kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (116kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (593kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (430kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V (1).pdf

Download (318kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (222kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (163kB) | Preview

Abstract

Skripsi dengan judul “Analisis Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dalam Pemecahan Masalah Siswa Kategori Olimpiade Matematika Pada Materi Matriks Kelas XI MIPA di MAN 2 Tulungagung Tahun Ajaran 2018/2019” ini ditulis oleh Li Ulil Albab NIM. 17204153075, Program Studi Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, program Strata Satu IAIN Tulungagung yang dibimbing oleh Dr. Eni Setyowati, S.Pd., MM. Kata Kunci : Kemampuan, Berpikir, Kritis, Pemecahan, Masalah. Berpikir kritis merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh siswa terutama dalam proses belajar. Keterampilan dalam berpikir kritis matematis sangat penting bagi siswa karena dengan keterampilan ini siswa mampu bersikap rasional dan memilih alternatif pilihan yang terbaik bagi dirinya.. Keahlian dalam berpikir tingkat tinggi ini pun terdapat di semua jenjang pendidikan dan di semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran matematika sendiri, kemampuan berpikir tingkat tinggi ini bisa diukur dan diindikasi pada materi yang masih konkrit seperti materi-materi SD, hingga ke materi yang sangat abstrak sekalipun di tingkat SMA maupun perguruan tinggi. Selain itu, menanamkan kebiasaan berpikir kritis matematis bagi pelajar perlu dilakukan agar mereka dapat mencermati berbagai persoalan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa kategori olimpiade matematika dalam pemecahan masalah matematika pada materi matriks kelas XI MIPA di MAN 2 Tulungagung semester genap Tahun Ajaran 2018/2019. 2) Untuk mendeskripsikan tahapan kemampuan berpikir kritis siswa kategori olimpiade matematika dalam pemecahan masalah matematika pada materi matriks kelas XI MIPA di MAN 2 Tulungagung semester genap Tahun Ajaran 2018/2019? Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Prosedur pengumpulan data terdiri dari metode observasi, metode tes dan metode wawancara. Subjek penelitian adalah siswa kategori olimpiade matematika kelas XI MIPA MAN 2 Tulungagung semester genap tahun ajaran 2018/2019. Materi yang digunakan dalam instrumen tes soal adalah materi Matriks. Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dicek keabsahan datanya menggunakan triangulasi. Kemudian data tersebut dianalis menggunakan teknik analisis data model Miles and Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Kemampuan berpikir kritis matematis siswa kategori olimpiade matematika dalam pemecahan masalah matematika mampu mencapai hingga TKBK 3 yang berarti mencakup TKBK 1, TKBK 2 dan TKBK 3 dengan pengabaian TKBK 0. 2) Hasil analisis dari Tahapan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kategori olimpiade matematika dalam pemecahan masalah matematika dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Tahap klarifikasi, pada tahap ini subjek yang menempati tingkat kemampuan berpikir kritis 1 sampai dengan 3 mampu mendapatkan informasi dari data yang ada. b) Tahap asesmen, pada tahap ini subjek yang menempati tingkat kemampuan berpikir kritis 1 hanya mampu menggali sebagian kecil informasi yang relevan yang digunakan untuk menyelesaikanya. Sedangkan subjek yang menempati tingkat kemampuan berpikir kritis 2 sampai tingkat kemampuan berpikir kritis 3 menggali sebagian besar informasi yang relevan dengan masalah untuk menemukan penyelesaianya. c) Tahap penyimpulan, pada tahap ini subjek yang menempati tingkat kemampuan berpikir kritis 1 sampai tingkat kemampuan berpikir kritis 2 hanya mampu menggunakan cara berpikir sederhana sebatas dengan apa yang diketahuinya. Sedangkan pada tingkat kemampuan berpikir kritis 3 menggunakan berpikir yang lebih jelas dan juga logis. c) Tahap strategi/taktik, subjek yang menempati tingkat kemampuan berpikir kritis 1 hanya mampu menggunakan analogi saja, atau tidak dapat memunculkan strategi yang digunakan. Untuk subjek yang menempati tingkat kemampuan berpikir kritis 2 dan tingkat kemampuan berpikir kritis 3 menggunakan analogi, alur berpikirnya (penalaran) dapat diikuti, jelas dan logis, serta menggunakan pengetahuan yang sudah ada. Subjek pada tingkat kemampuan berpikir kritis 3 ada yang menggunakan idenya sendiri dengan mencari hubungan-hubungan dalam menyelesaikan masalah, dan alur berpikirnya (penalaran) jelas serta logis juga, meskipun dalam instrumen yang dibawa peneliti belum ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan adanya penelitian lanjutan yang membahas mengenai tingkat kemampuan berpikir kritis siswa olimpiade matematika dalam menyelesaikan masalah matematika yang lebih mendalam lagi dan upaya peningkatkannya.

Item Type: Skripsi
Subjects: Matematika
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika
Depositing User: 17204153075 Li Ulil Albab
Date Deposited: 13 May 2019 04:25
Last Modified: 13 May 2019 04:25
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/11193

Actions (login required)

View Item View Item