PERAN AKTIF ORANG TUA SEBAGAI SMART PARENTING UNTUK MENINGKATKAN HAFALAN AL QUR’AN ANAK (Studi Kasus di TAMANQU: Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini Ngunggahan Bandung Tulungagung)

SITI MAHMUDAH, 12506184048 (2020) PERAN AKTIF ORANG TUA SEBAGAI SMART PARENTING UNTUK MENINGKATKAN HAFALAN AL QUR’AN ANAK (Studi Kasus di TAMANQU: Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini Ngunggahan Bandung Tulungagung). [ Thesis ]

Preview	Text COVER.pdf Download (1MB) | Preview
	Text ABSTRAK.pdf Download (243kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (90kB)
	Text BAB I.pdf Download (190kB)
	Text BAB II.pdf Download (536kB)
Preview	Text BAB III.pdf Download (175kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (1MB) | Preview
	Text BAB V.pdf Download (228kB)
	Text BAB VI.pdf Download (84kB)
Preview	Text DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (155kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Tesis dengan judul “Peran Aktif Orang Tua sebagai Smart Parenting untuk Meningkatkan Hafalan Al Qur’an Anak (Studi Kasus di TAMANQU: Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini Ngunggahan Bandung Tulungagung)” ini ditulis oleh Siti Mahmudah, NIM 12506184048, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, yang dibimbing oleh Dr. H. Nur Efendi, M.Ag. dan Dr. Khoirul Anam, M.Pd.I. Kata kunci: Peran Orang Tua Sebagai Smart Parenting, Hafalan Al Qur’an Anak Penelitian ini dilatarbelakangi karena minimnya kemampuan orang akan menghafal al Qur’an. Masih banyak orang, baik itu anak-anak, remaja, dewasa bahkan tua yang belum bisa membaca al Qur’an serta minimnya generasi penghafal al Qur’an. Sebenarnya, menghafal itu lebih mudah daripada membaca dengan proses yang lama. Terlebih anak kecil itu lebih cepat dan mudah menangkap ketika menghafal daripada membaca. Namun, hal semacam itu tidak bisa lekang dengan adanya peran aktif orang tua. Sebagus apapun, sejelek apapun seorang anak itu tergantung peran aktif orang tua dalam mengasuh anaknya. Karena orang tua adalah madrasatul ula bagi seorang anak dalam tumbuh kembang mereka. Sehingga, peran orang tua yang smart parenting dalam kaitannya mendidik menghafal al Qur’an anak sejak dini sangatlah penting. Selain itu, juga diperlukan lembaga sekolah yang di dalamnya berbasis al Qur’an, namun manajemen pembelajaran anak dibuat belajar sambil bermain dan tidak memberatkan. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana peran orang tua sebagai responding untuk meningkatkan hafalan al Qur’an anak di Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini di desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung?; (2) Bagaimana peran orang tua sebagai monitoring untuk meningkatkan hafalan al Qur’an anak di Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini di desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung?; (3) Bagimana peran orang tua sebagai mentoring untuk meningkatkan hafalan al Qur’an anak di Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini di desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung?; (4) Bagaimana peran orang tua sebagai modeling untuk meningkatkan hafalan al Qur’an anak di Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini di desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung?. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan secara mendalam peran orang tua sebagai responding dalam meningkatkan hafalan al Qur’an anak di Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini; (2) Untuk mendeskripsikan secara mendalam peran orang tua sebagai monitoring dalam meningkatkan hafalan al Qur’an anak di Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini; (3) Untuk mendeskripsikan secara mendalam peran orang tua sebagai mentoring dalam meningkatkan hafalan al Qur’an anak di Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini; (4) Untukmendeskripsikan secara mendalam peran orang tua sebagai modeling dalam meningkatkan hafalan al Qur’an anak di Taman Tahfidh Al Qur’an Usia Dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk pengecekan keabsahan data menggunakan peningkatan ketekunan, triangulasi (triangulasi sumber dan teknik), dan menggunakan bahan referensi. Hasil penelitiannya yakni (1) peran orang tua sebagai Responding adalah orang tua menjadi tempat cerita pertama bagi anak, orang tua menyiapkan kebutuhan anak yang mendukung hafalan al Qur’an mereka, orang tua aktif menjalin komunikasi dengan ustadzahnya, serta orang tua menjadi seorang motivator selalu merespon keluh kesah dalam menghafal; (2) peran orang tua sebagai monitoring adalah orang tua aktif mengantar jemput anak ketika sekolah, orang tua memantau kegiatan anak ketika bermain dengan temannya, orang tua membatasi waktu dan tayangan yang dilihat anak ketika membuka handphone, serta orang tua membatasi dan meminimalisir anak melihat televisi; (3) peran orang tua sebagai mentoring adalah orang tua mendidik anak memperdalam agama sejak dini, salah satu caranya dengan mengenalkan dan menghafal al Qur’an sejak dini, orang tua memilihkan dan memasukkan anak ke dalam lembaga yang berbasis al Qur’an sejak dini, orang tua membiasakan dan menanamkan sikap kedisiplinan pada anak, orang tua aktif membimbing dan mendampingi anak hafalan setiap hari di rumah, orang tua mendampingi hafalan anak, dengan disima’, sambung ayat, atau didampingi dengan mendengarkan hafalan memakai speaker murattal setiap hari, orang tua membimbing anak setiap pagi, siang atau sore, dan malam, anak-anak mendengarkan dan menirukan menirukan muraja’ah dengan syekh menggunakan speaker murattal setiap pagi dan siang hari, serta orang tua membimbing anak fokus menghafal al Qur’ an dengan disima’ lalu disetorkan kepada ustadzah di malam hari.; (4) peran orang tua sebagai modeling adalah beberapa orang tua menghafal al Qur’an, orang tua aktif membaca al Qur’an setiap selesai shalat dan anak berada disampingnya, orang tua dan anak melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan, tidak hanya anak saja yang dilarang, dan orang tua ikut aktif mendengarkan dan menirukan speaker murattal bersama anak.

Actions (login required)

View Item