VIDEO CINEMATIC DALAM PREWEDDING PERSPEKTIF NAHDLATUL ULAMA MUHAMMADIYAH DAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (Studi Kasus Pada Studio Dewa Kabupaten Kediri Dan Studio Pratama Wedding Kota Kediri)

FADLI ALVIAN ROZAKI, 12102183041 (2021) VIDEO CINEMATIC DALAM PREWEDDING PERSPEKTIF NAHDLATUL ULAMA MUHAMMADIYAH DAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (Studi Kasus Pada Studio Dewa Kabupaten Kediri Dan Studio Pratama Wedding Kota Kediri). [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (978kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (323kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (304kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (919kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (909kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (408kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (676kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (307kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (436kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Fadli Alvian Rozaki. 12102183041, Video Cinematic dalam Prewedding Perspektif Nahdlatul Ulama Muhammadiyah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (Studi Kasus Pada Studio Dewa Kabupaten Kediri dan Studio Pratama Wedding Kota Kediri), Jurusan Hukum Keluarga Islam, IAIN Tulungagung, 2021, Prof. Dr. Iffatin Nur, M,Ag. Kata Kunci : Fenomena Video Cinematic prewedding, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia Penelitian ini dilatar belakangi mencuatnya fenomena video cinematic dalam prewedding di Kediri Khususnya di Studio Dewa kabupaten Kediri dan Studio Pratama Wedding Kota Kediri, yang dimana masyarakat rata-rata membuat video cinematic prewedding ketika akan menyambut momen pernikahan untuk dijadikan konten resepsi pernikahan, undangan elektronik dan pembuatannya sebelum terjadi akad pernikahan, tentu hal ini menjadi sebuah permasalahan karena terdapat adegan layaknya suami istri seperti berpandangan, berpegangan tangan dan berjalan beriringan dan didalam syariat islam tidak diperbolehkan, maka dari itu penelitian ini berusaha menggali ketetapan hukum yang ditimbulkan atas fenomena ini menurut perspektif Nahdlatul Ulama Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kabupaten, Kota Kediri. Rumusan masalah dalam Penelitian ini adalah :1) Bagaimana fenomena Video Cinematic Prewedding di Studio Dewa Kabupaten Kediri dan Studio Pratama Wedding Kota Kediri? 2) Bagaimana fenomena Video Cinematic Prewedding di Studio Kabupaten Kediri dan Studio Pratama Wedding Kota Kediri Perspektif Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui fenomena Video Cinematic Prewedding di Studio Dewa Kabupaten Kediri dan Studio Pratama Wedding Kota Kediri 2) Untuk mengetahui fenomena Video Cinematic Prewedding di Studio Kabupaten Kediri dan Studio Pratama Wedding Kota Kediri Perspektif Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data berupa Observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik analisis data yang digunakan data Collecting, data editing, data verifikasi, dan data kongklus, Teknik keabsahan data digunkan dalam penelitian ini adalah Trianggulasi yang menggabungkan dari dua teknikpengumpulan data dan dari sumber yang telah ada Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Fenomena Video Cinematic dalam Prewedding di Studio Dewa Kabupaten Kediri dan Studio Pratama Wedding Kota Kediri merupakan sebuah video yang dibuat sebelum adanya pernikahan dan dipergunakan untuk menyambut momen pernikahan sebagai konten, undangan elektronik dan dokumentasi, yang dimana dalam pembuatannya memperlihatkan adegan mesra seperti berjabat tangan, berjalan beriringan, berpandangan dan pembuatannya dilakukan sebelum adanya akad pernikah namun telah bertunangan, Kemudian 2) Fenomena Video Cinematic dalam Prewedding Persepektif Nahdlatul Ulama Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah islam Indonesia sepakat bahwa hukum video ini adalah Haram walaupun itu dibuat sekedar berjabat tangan ataupun dibuat berbeda tempat, namun Lembaga Dakwah Islam Indonesia baik kabupaten dan kota Kediri memberikan pengecualian bahwa dibuat boleh dengan ketentuan syariat tidak terdapat unsur ikhitlat, khalwat ataupun membuka aurat, dan Lembaga dakwah Islam Indonesia Kota Kediri menambahkan bahwa video yang haram adalah jika terdapat adegan yang tidak sesuai dengan ketentuan syariat islam kalau videonya tidak karena itu cerminan diri sendiri, tidak ada unsur Taswir yang seakan-akan gambarnya hidup

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Keluarga Islam
Muhammadiyah
Nahdlatul Ulama
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: S1 12102183041 ROZAKI FADLI ALVIAN
Date Deposited: 10 Jan 2022 07:18
Last Modified: 10 Jan 2022 07:18
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/23929

Actions (login required)

View Item View Item