KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI HIMPUNAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DI SMPN 2 SUMBERGEMPOL KAB. TULUNGAGUNG

BINTI NUR AZIZAH, 17204163104 (2022) KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI HIMPUNAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DI SMPN 2 SUMBERGEMPOL KAB. TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (679kB) | Preview
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (324kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (55kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (517kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (736kB)
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (234kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (851kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (378kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (15kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (234kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah pada Materi Himpunan Ditinjau dari Gaya Belajar di SMPN 2 Sumbergempol Kab. Tulungagung” ini ditulis oleh Binti Nur Azizah, NIM.17204163104, pembimbing Dr. Dewi Asmarani, M.Pd . Kata Kunci: Berpikir Kritis, Pemecahan Masalah, Himpunan, Gaya Belajar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyak siswa yang belum mampu menerapkan berpikir kritis khususnya pada proses pembelajaran matematika. Berpikir kritis merupakan aktivitas mental dalam pemecahan masalah, mengambil keputusan, menganalisis asumsi, mengevaluasi, memberi rasional, dan melakukan penyelidikan. Dalam hal ini dikaitkan dengan gaya belajar siswa. Hal ini terlihat saat siswa dengan gaya belajar berbeda juga menimbulkan kemampuan berpikir kritis yang berbeda pula. Berkaitan dengan hal ini gaya belajar siswa berbeda dikarenakan adanya perbedaan dalam cara pendekatan terhadap situasi belajar, cara menerima materi, dan mengorganisasi atau menghubungkan dengan pengalaman-pengalaman mereka. Hal tersebut dapat diketahui dan dikembangkan melalui pendekatan penyelesaian masalah, masalah yang digunakan bisa berupa soal matematika non rutin, soal cerita, dan soal konstektual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar visual; 2). Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar auditori; 3). Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar kinestetik. Sehingga diperoleh gambaran secara singkat bagaimana berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal himpunan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian study kasus. Study kasus adalah penelitian yang dilakukan terfokus pada suatu kasus tertentu yang dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada materi himpunan ditinjau dari gaya belajar. Data yang digunakan adalah data hasil tes dan wawancara. Dalam penelitian ini, dipilih 6 siswa sebagai subyek penelitian. 2 siswa mewakili siswa dengan tipe gaya belajar visual, 2 siswa mewakili siswa dengan tipe gaya belajar auditori, dan 2 siswa mewakili siswa dengan tipe gaya belajar kinestetik. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa: 1). Siswa dengan gaya belajar visual mampu memenuhi semua tahapan berikir kritis yakni tahap klarifikasi, assesment, penyimpulan, dan strategi/taktik; 2). Siswa dengan gaya belajar auditori tidak semua mampu memenuhi tahapan berpikir kritis. Subjek S3 mampu memenuhi tahap strategi/taktik dalam mengerjakan soal nomor 1, sedangkan dalam mengerjakan soal nomor 2 tidak mampu memenuhi semua tahap berpikir kritis. Sementara subjek S 4 hanya mampu memenuhi tahapassesment dalam mengerjakan soal nomor 1, tetapi dalam mengerjakan soal nomor 2 mampu memenuhi tiga tahap berpikir kritis yakni tahap assesment, penyimpulan dan strategi taktik; 3). Siswa dengan gaya belajar kinestetik tidak semua mampu memenuhi tahapan berpikir kritis. Subjek S 5 mampu memenuhi tahap klarifikasi dan assesment dalam mengerjakan soal nomor 1, sedangkan dalam mengerjakan soal nomor 2 mampu memenuhi tiga tahap tahap berpikir kritis yakni tahap klarifikasi, assesment dan strategi/taktik. Sementara subjek S 6 hanya mampu memenuhi tahap assesment dalam mengerjakan soal nomor 1, tetapi dalam mengerjakan soal nomor 2 mampu memenuhi tiga tahap berpikir kritis yakni tahap assesment, penyimpulan dan strategi taktik.

Item Type: Skripsi
Subjects: Pendidikan > Gaya Belajar
Matematika > Himpunan
Matematika
Pendidikan > Metode Pembelajaran
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika
Depositing User: S.Pd 17204163104 BINTI NUR AZIZAH
Date Deposited: 13 May 2022 05:25
Last Modified: 13 May 2022 05:25
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/25694

Actions (login required)

View Item View Item