IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS XI DI SMAN 1 TULUNGAGUNG PADA MATERI LAJU REAKSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN FIVE TIER DIAGNOSTIC TEST

ANITA LESTARI, 12212183039 (2022) IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS XI DI SMAN 1 TULUNGAGUNG PADA MATERI LAJU REAKSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN FIVE TIER DIAGNOSTIC TEST. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (918kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (505kB) | Preview
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (285kB)
	Text BAB I.pdf Download (358kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (515kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (554kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (799kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (96kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (326kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas XI di SMAN 1 Tulungagung pada Materi Laju Reaksi dengan Menggunakan Instrumen Five Tier Diagnostic Test” ini di tulis oleh Anita Lestari, NIM. 12212183039, pembimbing Tutik Sri Wahyuni, M.Pd. Kata Kunci : miskonsepsi, laju reaksi, five tier diagnostic test. Siswa sering mengalami kesulitan dalam mempelajari materi kimia sehingga membuat siswa sering menafsirkan sendiri suatu konsep dengan prakonsepsi mereka, tetapi penafsiran yang mereka lakukan itu adakalanya tidak sesuai dengan konsep yang telah disepakati oleh para ahli. Hal ini dapat disebut dengan miskonsepsi. Miskonsepsi sering terjadi saat proses pembelajaran salah satunya miskonsepsi yang terjadi pada salah satu materi yaitu laju reaksi yang menjadi materi prasyarat mempelajari kesetimbangan kimia sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengevaluasi peahaman siswa agar guru dapat mengetahui siswa tersebut menguasai konsep laju reaksi dengan benar atau tidak sehingga tidak terjadi miskonsepsi secara terus – menerus. Apabila miskonsepsi pada materi laju reaksi dibiarkan dan tidak segera dilakukan identifikasi, maka akan berakibat fatal yaitu terjadi miskonsepsi yang berkelanjutan. Maka dari itu, untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa dapat dilakukan dengan melakukan tes menggunakan instrumen five tier diagnostic test. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan miskonsepsi yang terjadi pada tiap sub konsep materi laju reaksi berdasarkan hasil five tier diagnostic test siswa kelas XI SMAN 1 Tulungagung (2) mengetahui persentase miskonsepsi berdasarkan sumber belajar siswa kelas XI SMAN 1 Tulungagung pada materi laju reaksi dari hasil tes diagnostik five tier. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari 65 siswa kelas XI SMAN 1 Tulungagung Tahun Ajaran 2021/2022. Penentuan subjek penelitiannya menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen soal tes divalidasi oleh ahli materi dan uji coba yang menghasilkan 16 butir soal valid dengan reliabilitas soal sebesar 0,760 dengan kriteria baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah five tier diagnostic test sebanyak 16 butir soal. Jawaban dari siswa tersebut kemudian dianalisis dan dikategorikan berdasarkan tingkat pemahaman siswa serta dari mana sumber belajar yang digunakan oleh siswa saat mempelajari materi tersebut. Hasil peneilitian yang diperoleh menunjukkan bahwa (1) siswa kelas XI SMAN 1 Tulungagung mengalami miskonsepsi pada konsep laju reaksi faktor –faktor laju reaksi 46%, teori tumbukan sebesar 55%,persamaan reaksi sebesar 55% (2) Persentase miskonsepsi siswa berdasarkan sumber belajar yaitu dari teman sebesar 10%, internet sebesar 2%, guru sebesar 3%, pemikiran pribadi sebesar 34% dan buku sebesar 2%. Miskonsepsi yang terjadi paling banyak bersumber dari pemikiran pribadi siswa dapat disebut sebagai prakonsepsi siswa, materi sebelumnya yang belum dipahami oleh siswa,rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan konsep pada materi laju reaksi dan kurangnya penekanan guru terhadap konsep materi yang diberikan

Actions (login required)

View Item