PERANAN SANGGAR PURWO BUDOYO DALAM UPAYA PELESTARIAN KESENIAN JARANAN TURONGGO YAKSO DI DESA DONGKO KECAMATAN DONGKO KABUPATEN TRENGGALEK

VIVIT ERADHINANDA, 12209173079 (2022) PERANAN SANGGAR PURWO BUDOYO DALAM UPAYA PELESTARIAN KESENIAN JARANAN TURONGGO YAKSO DI DESA DONGKO KECAMATAN DONGKO KABUPATEN TRENGGALEK. [ Skripsi ]

This is the latest version of this item.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (6MB) | Preview
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (5MB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (5MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (5MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (5MB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Peranan Sanggar Purwo Budoyo Dalam Upaya Pelestarian Kesenian Jaranan Turonggo Yakso Di Desa Dongko Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek” ini ditulis oleh Vivit Eradhinanda, NIM 12209173079, Dosen Pembimbing Dita Hendriani, M.A. Kata Kunci : Peranan Sanggar, Pelestarian Jaranan Turonggo Yakso Penelitian ini membahas tentang Peranan Sanggar Purwo Budoyo dalam Upaya Pelestarian Kesenian Jaranan Turonggo Yakso di Desa Dongko Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Kesenian Jaranan Turonggo Yakso adalah kesenian khas Kabupaten Trenggalek yang tercipta di salah satu Desa di Kabupaten Trenggalek yakni, Desa Dongko. Kesenian Jaranan Turonggo Yakso dipercaya oleh sesepuh daerah setempat sebagai pengganti upacara tradisi yang telah lama ditinggalkan oleh masyarakat Dongko bernama “upacara baritan”. Upacara baritan yang dilaksanakan setelah masa panen diyakini dapat mencegah terjadinya marabahaya dalam proses pengelolaan pertanian masyarakat Desa Dongko. Yang melatarbelakangi penelitian pada skripsi ini adalah perkembangan zaman semakin modern ditambah banyak kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia mengakibatkan perkembangan dalam kebudayaan tidak terelakkan hal tersebut membuat manusia memiliki cara pandang yang bersifat modern, termasuk pada kesenian Jaranan Turonggo Yakso yangmana perkembangan pada kreasi gerakan semakin bermacam-macam tidak menutup kemungkinan keaslian maknanya bagi generasi yang mendatang semakin terkikis.Pentingnya menjaga keberadaan budaya lokal dengan tujuan untuk menghindarkan dari kepunahan bukan hanya kepunahan secara fisik atau tampilannya, namun di sisi lain juga menghindarkan dari kepunahan secara makna. Sanggar Purwo Budoyo mempunyai peran penting secara historis terhadap penciptaan hingga pelestarian kebudayaan lokal kesenian Jaranan Turonggo Yakso dan merupakan sanggar Jaranan Turonggo Yakso tertua di Desa Dongko. Oleh karena itu, peneliti mengambil fokus Penelitian, yaitu (1) Bagaimana latar belakang sejarah berdirinya Sanggar Purwo Budoyo di Desa Dongko. (2) Bagaimana peranan Sanggar Purwo Budoyo dalam upaya pelestarian kesenian jaranan turonggo yakso. (3) Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat upaya pelestarian jaranan turonggo yakso oleh sanggar purwo budoyo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan penyajian data berupa deskripsi kata-kata atau berbentuk tulisan, gambar berdasarkan pengamatan dan bukan berupa angka-angka atau statistik. Sebagai alat pendukung, penulis dalam penelitian ini memperoleh data bersumber dari metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan Sejarah yang melatarbelakangi berdirinya Sanggar Purwo Budoyo memiliki kaitan cukup erat dengan sejarah berdirinya Jaranan Turonggo Yakso pada tahun 1972 di Desa Dongko. Tokoh-tokoh atau sesepuh selain menciptakan Jaranan Turonggo Yakso memiliki kesadaran membentuk Sanggar Purwo Budoyo sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat Desa Dongko mengenal dan mempelajari Kesenian Jaranan Turonggo Yakso Yang kedua, dengan menggunakan teori pelestarian kebudayaan dari Edy Sedyawati, dapat dianalisis bahwa seni pertunjukan Jaranan Turonggo Yakso di Sanggar Purwo Budoyo dilestarikan melalui beberapa upaya yang meliputi perlindungan, pemanfaatan, dan pengembangan. Upaya tersebut terwujud dalam kegiatan pendokumentasian, pelatihan kepada anak-anak sekolah, pelajar, bahkan dewasa dan pementasan yang melibatkan keikutsertaan sanggar di berbagai festival perlombaann. Dari ketiga upaya tersebut, terdapat upaya pengembangan kesenian Jaranan Turonggo Yakso yang bersifat modern namun tidak menghilangkan unsur asli pada gerakannya yang memiliki makna-makna penting. Dalam perkembangannya Sanggar Purwo Budoyo bertahan berpuluh tahun melewati pasang surut dinamika kehidupan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni faktor pendukung terus berjalannya sanggar dan faktor penghambat sanggar dalam menjalankan peran.

Item Type: Skripsi
Subjects: Ilmu Pengetahuan Sosial > Antropologi
Kebudayaan Islam
Kesejahteraan Sosial
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris IPS
Depositing User: S1 12209173079 VIVIT ERADHINANDA
Date Deposited: 13 Oct 2022 03:05
Last Modified: 13 Oct 2022 03:05
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/31186

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item