NUR INDAH WATI, 3211103127 (2016) STUDI SOSIALISASI GENDER DI PONDOK PESANTREN PANGGUNG TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]
Text
b.BAB I.doc Download (76kB) |
|
Text
a.COVER.doc Download (165kB) |
|
Text
c.BAB II.doc Download (146kB) |
|
Text
d.BAB III.doc Download (70kB) |
|
Text
e.BAB IV.doc Download (140kB) |
|
Text
f.BAB V.doc Download (41kB) |
|
Text
g.DAFTAR RUJUKAN.doc Download (30kB) |
|
Text
h.LAMPIRAN.doc Download (573kB) |
|
Text
i.SURAT PERYATAAN.doc Download (24kB) |
|
Text
j.BIODATA.doc Download (49kB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Studi Sosialisasi Gender di Pondok Pesantren Panggung Tulungagung” ini ditulis oleh Nur Indah Wati (3211103127), dibimbing oleh Hj. Elfi Muawanah S. Ag. M.pd. Kata Kunci: Sosialisasi Gender di Pondok Pesantren Panggung Tulungagung. Sosialisasi gender di pesantren menjadi prioritas utama karena konstruksi gender yang ada di pesantren sangat bergantung pada bagaimana identitas gender dibentuk melalui proses sosialisasi. Identitas yang terbentuk di pesantren selanjutnya akan menjadi acuan para santri untuk bermasyarakat ataupun berinteraksi dengan lingkungan di luar pesantren. Dalam skripsi ini penulis mengambil rumusan masalah (1) Bagaimana metode sosialisasi gender di Pondok Pesantren Panggung Tulungagung? (2) Bagaimana media sosialisasi gender di Pondok Pesantren Panggung Tulungagung? (3) Apa kendala yang dihadapi dalam sosialisasi gender di Pondok Pesantren Panggung Tulungagung? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode, media serta kendala dalam sasialisasi gender di Pondok Pesantren Panggung Tulungagung. Skripsi ini bermanfaat bagi pemegang otoritas di Pondok Pesantren Panggung Tulungagung sebagai bahan telaah ulang terkait kesetaraan gender. Bagi para pembaca/peneliti lain sebagai bahan masukan atau referensi yang cukup berarti bagi penelitian lebih lanjut. Dalam penelitian ini digunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan ketiga metode tersebut penulis memperoleh kesimpulan yaitu sosialisasi gender yang berlangsung di Pondok Pesantren Panggung dilakukan dengan metode keteladhanan dan ceramah. Dalam hal ini, manusia(agen sosialisasi) dan peraturan pondok menempati posisi sebagai media sosialisasi. Adapaun kendala yang dihadapai, yakni munculnya ketegangan antara nilai lama dan nilai baru. Namun, pada hakikatnya konsep gender tradisional masih dipengang kuat oleh hampir seluruh pemegang otoritas.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan Islàm |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | STUDI 3211103127 NUR INDAH WATI |
Date Deposited: | 28 Mar 2016 06:56 |
Last Modified: | 28 Mar 2016 06:56 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/3259 |
Actions (login required)
View Item |