PENDIDIKAN KOLONIAL DI GEMEENTE MALANG 1914-1942

MUHAMMAD SYEIKHONI, 126307202051 (2024) PENDIDIKAN KOLONIAL DI GEMEENTE MALANG 1914-1942. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (303kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (175kB)
	Text BAB I.pdf Download (248kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (239kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (600kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (232kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Penyelenggaraan pendidikan di Gemeente (Kota) Malang tidak lepas dari keberadaan industri perkebunan. Keberadaan industri perkebunan menjadi alasan orang-orang Eropa menetap dan tinggal di Gemeente Malang. Pendidikan Kolonial hadir karena kebutuhan anak-anak Eropa yang membutuhkan akses pendidikan di Gemeente Malang. Pendidikan kolonial diselenggarakan berdasarkan kelas sosial, Kelas Satu untuk golongan Eropa, priayi dan Kelas Dua untuk golongan non-Eropa. Pendidikan juga menjadi sarana mobilitas sosial bagi masyarakat pribumi di Gemeente Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang pendidikan kolonial di Geemente Malang pada 1914-1942 mulai dari keberadaan awal, perkembangan hingga dampak penyelenggaraan pendidikan di Gemeente Malang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan jumlah secara kuantitas baik pada jumlah siswa maupun jumlah lembaga pendidikan pada periode 1933 hingga 1940. Penyelenggaraan pendidikan kolonial bersifat diskriminatif terhadap pribumi, terutama pada pribumi muslim, hal ini ditunjukkan dengan aturan-aturan yang bersifat represif. Adanya penyelenggaraan pendidikan kolonial menyebabkan timbulnya konflik sosial antara golongan pribumi dan golongan Eropa, perubahan agama masyarakat pribumi serta terciptanya elite baru dalam masyarakat. Kata Kunci : Gemeente Malang, Kelas Sosial, Pendidikan Kolonial.

Actions (login required)

View Item