STUDI LIVING QUR’AN: TRADISI SEMAAN AL-QUR’AN DAN DZIKRUL GHAFILIN JUMAT KLIWON PADA MAJELIS MOLOEKATAN GUS MIEK DI DESA BANJARSARI, BANDARKEDUNGMULYO, JOMBANG

RIZA NUR LAILI, 126301203112 (2024) STUDI LIVING QUR’AN: TRADISI SEMAAN AL-QUR’AN DAN DZIKRUL GHAFILIN JUMAT KLIWON PADA MAJELIS MOLOEKATAN GUS MIEK DI DESA BANJARSARI, BANDARKEDUNGMULYO, JOMBANG. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (815kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (602kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (329kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (540kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (759kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (713kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (417kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (450kB) | Preview
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Studi Living Qur’an: Tradisi Semaan Al-Qur’an dan Dzikrul Ghafilin Jumat Kliwon pada Majelis Moloekatan Gus Miek di Desa Banjarsari, Bandarkedungmulyo, Jombang” ditulis oleh Riza Nur Laili, NIM. 126301203112, dosen pembimbing Ustadz M. Fajrul Munawir, M.Ag. Kata Kunci: Karl Mannheim, Living Qur’an, Semaan al-Qur’an dan Dzikrul Ghafilin Penelitian ini dilakukan berdasarkan ketertarikan penulis terhadap fenomena semaan al-Qur’an dan dzikrul ghafilin Jumat kliwon pada majelis moloekatan Gus Miek, di Desa Banjarsari, Bandarkedungmulyo, Jombang. Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir ini, membawa perubahan terhadap masyarakat Desa Banjarsari khususnya, baik dari segi ekonomi, kesehatan, maupun secara religius masyarakat cenderung meningkat. Penelitian ini berfokus pada: (1) Memahami proses pelaksanaan tradisi semaan al-Qur’an dan dzikrul ghafilin di Desa Banjarari, Bandarkedungmulyo, Jombang (2) Mengetahui makna tradisi semaan al-Qur’an dan dzikrul ghafilin di Desa Banjarari, Bandarkedungmulyo, Jombang. Tulisan ini menggunakan metode etnografi emik melalui penelitian Living Qur’an dengan jenis penelitian kualitatif untuk menjelaskan proses pelaksanaan tradisi. Adapun untuk mengungkap makna tradisi, penulis menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim. Teknik pengumpulan data, yakni terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini terbagi menjadi dua: (1) Rangkaian kegiatan dilakukan setelah jemaah shubuh hingga selesai pada malam hari. Al-Qur’an dibaca oleh huffadz, dan disimak oleh jemaah. Setelah khatam, lanjut mauidzoh hasanah oleh tokoh agama, amalan dzikrul ghafilin dipimpin oleh Gus thuba (cucu Gus Miek), dan doa penutup. (2) Makna tradisi ada tiga: makna objektif, meningkatkan silaturahim, kualitas ibadah, menghormati Nabi Muhammad saw, dan perjuangan pemimpin babat desa. Makna ekspresif, mencari ketenangan, mengisi waktu luang, memperoleh keberkahan. Makna dokumenter, menciptakan kerukunan, membantu ekonomi penjual, juga membentuk kesehatan jasmani rohani pada masing-masing pribadi.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama > Tafsir Quran
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 126301203112 RIZA NUR LAILI
Date Deposited: 28 Aug 2024 03:42
Last Modified: 28 Aug 2024 03:42
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/51800

Actions (login required)

View Item View Item