MANAJEMEN STRATEGIS KEPALA MA’HAD AL- JAMI’AH DALAM MEMBENTUK BUDAYA RELIGIUS MAHASISWA UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

ATINA MAULIDA ROHMAH, 126207212099 (2025) MANAJEMEN STRATEGIS KEPALA MA’HAD AL- JAMI’AH DALAM MEMBENTUK BUDAYA RELIGIUS MAHASISWA UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (746kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (535kB)
	Text BAB I.pdf Download (451kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (704kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (392kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (776kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (436kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (538kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Atina Maulida Rohmah, NIM 126207212099, 2025, Manajemen Strategi Kepala Ma’had Dalam Membentuk Budaya Religius Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang dibimbing oleh ibu Anissatul Mufarokah, S.Ag., M.Pd. Kata Kunci: Manajemen Strategi, Kepala Ma’had, Budaya Religius Berdasarkan konteks penelitian bahwa Pendidkan karakter sangat berkaitan erat dengan pembentukan budaya religius. Pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah dampak negative sebagai konsekuensi kemajuan zaman salah satunya yakni krisis moralitas. Krisis moral yang melanda bangsa ini nampaknya menjadi sebuah kegelisahan bagi semua kalangan. Berbagai peristiwa yang cukup memilukan seperti tawuran pelajar, penyalahgunaan obat terlarang, pergaulan bebas, bullying, dll. Krisis tersebut bersumber dari krisis moral, akhlak (karakter) yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pendidikan. Berdasarkan hal ini ma’had merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan unutk menanamkan karakter religius. Dalam penanaman karakter religius memerlukan pembiasaan budaya religius di ma’had, agar terlaksana tujuan tersebut di perlukannya manajemen strategis Kepala Ma’had. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan tergantung pada kepemimpinan kepala ma’had. Hal ini yang menjadi alasan penting peneliti mengangkat penelitian ini. Fokus penelitian dalan penelitian ini adalah (1) Formulasi program kegiatan ma’had oleh kepala ma’ha Al-Jami’a dalam membentuk budaya religius mahasiswa universitas Islam Negeri Sayyid Ali rahmatullah Tulungagung, (2) Implementasi program kegiatan ma’had oleh kepala ma’ha Al-Jami’a dalam membentuk budaya religius mahasiswa universitas Islam Negeri Sayyid Ali rahmatullah Tulungagung, (3) Evaluasi pelaksanaan program kegiatan ma’had oleh kepala ma’ha Al-Jami’a dalam membentuk budaya religius mahasiswa universitas Islam Negeri Sayyid Ali rahmatullah Tulungagung. Adapun yang menjadi tujua dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan formulasi, implementasi, dan evaluasi program kegiatan ma’had oleh kepala ma’ha Al-Jami’a dalam membentuk budaya religius mahasiswa universitas Islam Negeri Sayyid Ali rahmatullah Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik Analisa menggunakan model interaktif milies dan hubarman berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik kredibilitas yang meliputi truangulasi (sumber dan tehnik), perpanjangan pengamatan, dan meingkatkan ketekunan. Adapun hasil temuan penelitian sebagai berikut: (1) Perencanaan yang dilakukan oleh kepala Ma’had Al-Jamia’ah dalam membentuk budaya religius pada mahasantri adalah melibatkan seluruh pihak terkait, penyusunan perencanaan dilaksanakan sebelum mahasantri bertempat di ma’had, Jenis dan bentuk program keagamaan yang ada di ma’had terbagi menjadi dua yakni mingguan dan harian (2) pelaksanaan program kepala ma’had dalam membentuk budaya religius mahasantri yakni dengan program mingguan yang berupa Istighosah, tahlil, diba’, Khotmil Al-Qur’an, dan harian yang berupa Sholat subuh, dzuhur, asar, maghrib, isya’ berjamah, Tadarus Al-Qur’an, Kajian kitab kuning. (3) Pelaksanaan evaluasi program keagmaan yaitu berupa absensi dan takziran yang dilakukan oleh musrifah, terdapat faktor pendukung berupa prasarana ibadah, Sumberdaya asatid yang mendukung, musrifah yang kompak dan terdapat faktor penghambat berupa mahasantri yang kesulitan dibeberapa bidang, cuaca yang kurang mendukung.

Actions (login required)

View Item