ZUNI MUFIDAH, 126302211022 (2025) REYOG KENDANG DHODHOG SADJIWO DJATI SEBAGAI IDENTITAS MASYARAKAT TULUNGAGUNG (Analisis Teori Identitas Jean Paul Sartre). [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (765kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (317kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (202kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (544kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (355kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (546kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (423kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (721kB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Reyog Kendang Dhodhog Sadjiwo Djati sebagai Identitas Masyarakat Tulungagung: Analisis Teori Identitas Jean Paul sartre” ini ditulis oleh Zuni Mufidah, NIM. 126302211022, dengan pembimbing Dr. Akhol Firdaus M.pd. Kata Kunci: Reyog Kendang, Sejarah, Identitas Kesenian Reyog Kendang adalah salah satu identitas kesenian tradisional yang ada dalam masyarakat Tulungagung. Bentuk kesenian ini yaitu gabungan antara tarian dan musiknya, yang mana menceritakan para prajurit yang arakarakan untuk mengiring Dewi Kilisuci ke Gunung Kelud, yang menggambarkan semangat perjuangan dan kerja keras para prajurit. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari dokumentasi, observasi dan hasil wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah Reyog Kendang menjadi identitas Tulungagung dan pembentukan identitas melalui Reyog Kendang dalam kacamata teori identitasnya Jean-Paul Sartre. Hasil dari penelitian ini yaitu Tarian tradisional ini tidak sekadar menarik dalam gerakannya yang berirama dan berjiwa, akan tetapi nilai-nilai luhur dan maknanya menjadikan sebagai identitas masyarakat Tulungagung. Agar kesenian ini tidak hilang dan lenyap terkikis oleh perkembangan zaman dan arus globalisasi. Pemerintah ikut berpartisipasi dalam melestarikan kesenian Reyog Kendang ini. Reyog Kendang tidak digunakan sebagai sarana hiburan saja, melainkan sebagai sarana pendidikan untuk generasi muda dengan cara memperkenalkan budaya lokal tersebut. Maka masyarakat Tulungagung mendapatkan kembali identitas lokalnya. Dengan demikian, Reyog Kendang Dhodhog Sadjiwo Djati mempunyai peran penting dalam pembentukan dan penguatan identitas di masyarakat Tulungagung, yang sejalan dengan konsepnya Jean Paul Sartre.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Filsafat > Filsafat Barat |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | 126302211022 ZUNI MUFIDAH |
Date Deposited: | 11 Jul 2025 06:56 |
Last Modified: | 11 Jul 2025 06:56 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/59369 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |