AHMAD KHOIRUL ANAM, 2832133002 (2017) SESAJI SEBAGAI TITIK TEMU BUDAYA ISLAM JAWA PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA NGEBONG KECAMATAN PAKEL KABUPATEN TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (61kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (12kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (133kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (24kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (21kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi berjudul “Sesaji sebagai titik temu budaya Islam Jawa” ini ditulis oleh Ahmad Khoirul Anam, NIM. 2832133002, pembimbing I Prof. Dr. H. Mujamil Qomar, M. Ag., dan pembimbing II Dr. H. Teguh, M.Ag. Key words : budaya, sesaji, titik temu, Islam Jawa Latar belakang penelitian ini adalah munculnya fenomena atau isu-isu yang merebak di kalangan masyarakat terkait dengan sikap intoleransi terhadap keagamaan dan keberagaman. Sikap intoleransi ini dikhawatirkan juga akan menyerang ekspresi kebudayaan masyarakat Jawa yang sebenarnya juga merupakan wujud ekspresi keagamaan masyarakat Islam Jawa yaitu budaya bersaji atau sesajian. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu upaya untuk mencuonter, memfiltrasi, dan mampu meminimalisir sikap atau tindakan intoleran dalam ekspresi keagamaan dan keberagaman tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apa makna Sesaji menurut budaya Islam Jawa? (2) Bagaimanakah representasi Sesaji sebagai titik temu budaya Islam Jawa?. Dari rumusan masalah tersebut, penelitian ini memilik tujuan untuk mendeskripsikan pemaknaan sesaji menurut budaya Islam dan Jawa, serta mendeskripsikan nilai-nilai budaya Jawa dan Islam yang terkandung dalam instrumen sesaji sehingga merepresentasikan sesaji sebagai titik temu budaya Islam Jawa. Dalam penelitian ini digunakan metode observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Observasi partisipan digunakan untuk memperoleh data dengan cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku masyarakat Desa Ngebong dan sekitarnya yang digunakan sebagai sampel penelitian dengan mengamati individu atau kelompok secara langsung. Wawancara mendalam dan dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang akurat dari informan, tanpa membuat jarak antara peneliti dan orang yang diwawancarai serta data dan informasi dikuatkan oleh dokumentasi yang dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kemasan budaya Islam Jawa, Islam berusaha menanamkan nilai-nilainya kedalam simbol budaya Jawa yaitu sesaji. Nilai-nilai Islam dan nilai-nilai leluhur Jawa bertemu dan berkolaborasi di dalam instrumen sesaji tersebut. Keduanya sama-sama saling akomodatif dan apresiatif satu sama lain. Akhirnya sesaji dalam budaya Islam Jawa digunakan sebagai pijakan ¬laku spiritual keagamaan. Laku spiritual keagamaan dari budaya Islam dan Jawa yaitu sama-sama menjalankan dan menghayati budayanya baik secara lahir maupun batin. Secara batin, laku spiritual keagamaan Islam Jawa selalu berpangkal pada konsep eling lan waspada, artinya selalu menjaga keselarasan dan ketaqwaan dengan Tuhannya. Pada akhirnya konsep taqwa dan keselarasan ini sangat perlu untuk dibuktikan melalui tindakan atau diwujudkan secara lahiriah. Hal ini sebagai bukti bahwa keselarasan dan ketaqwaan terhadap Tuhan ini sangat bersungguh-sungguh. Salah satu tindakan (laku spiritual) secara lahiriah ini adalah melaksanakan sesaji. Dengan demikian pernyataan mengenai sesaji sebagai titik temu budaya Islam Jawa bisa diterima.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Kebudayaan Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | 2832133002 AHMAD KHOIRUL ANAM |
Date Deposited: | 17 Nov 2017 06:52 |
Last Modified: | 17 Nov 2017 06:52 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/6270 |
Actions (login required)
View Item |