KLAUSULA BAKU PADA COUNTER HANDPHONE DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 08 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Topsell Tulungagung)

Arum Resti Novaidah, 17101153050 (2019) KLAUSULA BAKU PADA COUNTER HANDPHONE DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 08 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Topsell Tulungagung). [ Skripsi ]

Preview	Text 1. COVER.pdf Download (647kB) | Preview
Preview	Text 2. ABSTRAK.pdf Download (439kB) | Preview
Preview	Text 3. DAFTAR ISI.pdf Download (96kB) | Preview
Preview	Text 4. BAB I.pdf Download (78kB) | Preview
	Text 5. BAB II.pdf Download (293kB)
	Text 6. BAB III.pdf Download (116kB)
	Text 7. BAB IV.pdf Download (123kB)
	Text 8. BAB V.pdf Download (447kB)
	Text 9. BAB VI.pdf Download (12kB)
	Text 10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (101kB)

Abstract

Kata kunci: klausula baku, UU No 8 Tahun 1998, hukum islam. Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi olehtransaksi jual beli di beberapa toko modern maupun pusat perbelanjaan menggunakan alat bukti pembayaran berupa nota pembayaran. Tidak jarang dalam nota tersebut tertulis suatu klausula baku “Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dikembalikan”. Hal tersebut seringkali terjadi sehingga bisa merugikan konsumen. Sebagai contoh kasus yang pernah terjadi dan dialami oleh konsumen yang membeli sebuah HP di salah satu counter di Tulungagung, kondisi Hp tersebut dalam keadaan hidup ketika dicoba di counter, namun setelah sampai di rumah Hp tersebut mudah mati-mati. Oleh karena itu konsumen kemudian mengembalikan HP tersebut kepada pelaku usaha untuk meminta penggantian barang yang sama atau pengembalian uang. Pihak counter tidak bersedia mengganti barang atau mengembalikan uang dengan alasan HP dalam kondisi baik ketika dicoba di counter. Pengawasan terhadap pelaku usaha harus lebih ditingkatkan, karena banyak kemungkinan hak-hak konsumen yang sering diabaikan oleh pelaku usaha.Padahal kewajiban pelaku usaha adalah memenuhi hak-hak konsumen. Jika hak-hak konsumen masih banyak yang belum terpenuhi maka pelaku usaha belum menjalankan kewajibannya sepenuhnya. Rumusan masalahnya 1) Bagaimana klausula baku dalam jual beli handphone di Top Cell Tulungagung? 2) Bagaimana tinjauan Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terhadap klausula baku di Top Cell Tulungagung? 3) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap klausula baku pada counter handphone di Top Cell Tulungagung? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui klausula baku dalam jual beli handphone di Top Cell Tulungagung. 2)Untuk mengetahui tinjauan Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terhadap klausula baku di Top Cell Tulungagung.3)Untukmengetahui tinjauan hukum Islam terhadap klausula baku pada counter handphone di Top Cell Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dan jenis penilitan lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam enelitian ini berupa, obsevasi, wawancara dan dokumentasi.sedangkan teknik analisa data menggunakan teknik anlisis interaktif . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pembayaran dikonter Topsel Tulungagung dilakukan dengan perjanjian sepihak dengan meminta bukti pembayaran akan tetapi seketika handphone itu rusak pihak konter tidak mau memberi ganti rugi, padahal sudah tegaskan didalam UU No 8 Tahun 1999 mengenai perlindungan konsumen. 2) Klausula Baku di Top Cell Tulungagung tersebut bertentangan dengan ketentuan klausula baku yang terdapat dalam Pasal 18 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, karena klausula tersebut dibuat secara sepihak dan konsumen harus mematuhi klausula tersebut.3) Tinjauan Hukum Islam terhadap Klausula Baku pada Counter Handphone di Top Cell Tulungagung, transaksi jual belinya sudah dikatakan sah menurut hukum Islam dengan terpenuhinya rukun serta syarat dalam bertransaksi.

Actions (login required)

View Item