AHMAD IQBAL AMARULLAH, 17201153440 (2019) STUDI KEDUDUKAN QALB DI DALAM BELAJAR MENURUT AL-GHAZALI. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (558kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (82kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (73kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (175kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (281kB) | Preview |
|
Text
BAB V.pdf Download (23kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (276kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Studi Kedudukan Qalb di dalam Belajar Menurut al-Ghazali” ini ditulis oleh Ahmad Iqbal Amarullah, NIM. 17201153440, dibimbing oleh Prof. Dr. H. Akhyak, M. Ag. Kata kunci: Qalb, Belajar, Kecerdasan ruhani Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh kegelisahan peneliti melihat output peserta didik dari instansi pendidikan di Indonesia yang kian kehilangan nilai dan moralitas di tengah arus modernitas perkembangan zaman. Zaman yang serba maju tentu menuntut setiap intansi pendidikan untuk melahirkan output yang berkualitas. Namun masih sering kita jumpai beberapa fenomena di mana perilaku-perilaku menyimpang peserta didik yang masih banyak menyalahi dalam ruang tata krama bermasyarakat. Penyebab dari perilaku-perilaku menyimpang tersebut merupakan gambaran kecil dari implikasi aktivitas belajar di sekolahnya yang hanya menekankan pada intelektual akal semata. Padahal di tengah arus modernitas yang dibutuhkan kini ialah pendidikan pada qalb guna menyeimbangkan diri agar tidak sekadar memiliki kecerdasan intelektual namun memiliki bekal kecerdasan emosional dan kecerdasan ruhaniah untuk mampu bertahan di zaman yang serba kering akan moralitas. Perlu penelaahan mendalam tentang peran kedudukan qalb terutama di dalam aktivitas belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan paling awal dan umumnya dialami oleh banyak peserta didik. Belajar kiranya akan menjadi aktivitas substansial apabila peran kedudukan qalb dapat diketahui secara mendalam. Dalam hal ini peneliti melakukan studi kajian tentang kedudukan qalb di dalam belajar dengan mengambil perspektif dari Imam al-Ghazali. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana konsep qalb dan konsep belajar menurut al-Ghazali ? 2) Bagaimana implikasi pemikiran al-Ghazali tentang qalb dalam hubungannya dengan belajar ? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui konsep qalb dan konsep belajar menurut alGhazali. 2) Untuk memahami implikasi pemikiran al-Ghazali tentang qalb dalam hubungannya dengan belajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan sumber data yang digunakan adalah bahan dokumentasi. Adapun teknik analisa data menggunakan metode deduksi dan analitis kritis. Dalam pengambilan data-datanya penulis mengambil dari data primer yakni dua kitab karya imam alGhazali: Ihya’ Ulumuddin dan Ayyuhal Walad. x Hasil kesimpulan yang diperoleh yakni: 1) Qalb menurut al-Ghazali memiliki dua pengertian. Pertama, qalb adalah segumpal daging berbentuk bulat panjang yang terletak di dada sebelah kiri, yang memiliki fungsi-fungsi tertentu di dalamnya terdapat rongga yang berisi darah hitam (jantung). Kedua, qalb sebagai makna spiritual yaitu sesuatu yang bersifat lathifah (halus), rabbaniyah (ketuhanan) dan ruhaniyah (tak berbentuk) yang menggambarkan hakikat diri manusia di mana dalam kaitannya masih memiliki hubungan dengan pengertian qalb secara fisik tadi. Sedangkan belajar adalah suatu kegiatan proses pengalihan ilmu pengetahuan dari guru kepada murid yang melibatkan potensi fisik dan psikis yang dimanifestasikan dalam bentuk penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) dengan menjauhkan diri dari perilaku dan sifat-sifat tercela, seperti marah, dengki, ujub, hasud, takabur, riya dan lain-lain. Di dalam belajar, ilmu diklasifikasikan menjadi dua, yaitu ilmu aqli dan ilmu syar’iyyah. 2) Implikasi pemikiran alGhazali tentang qalb dalam hubungannya dengan belajar; qalb sesungguhnya memiliki hubungan dengan ilmu pengetahuan, di mana pengetahuan ibarat hakikat segala sesuatu yang nampak namun ia belum bertempat di dalam qalb. Sementara pengetahuan yang telah sampai pada qalb itu sendiri ibarat hasil bentuk sebuah bayangan di dalam cermin yang disebut dengan ilmu. Qalb memiliki kedudukannya yang amat penting di dalam belajar yakni untuk membentuk kepribadian. Di dalam qalb terhimpun perasan moral, mengalami dan menghayati tentang salah-benar, baik-buruk, serta berbagai keputusan yang harus dipertanggung-jawabkan secara sadar. Perasaan moral yang terhimpun pada qalb akan dimanifestasikan dalam bentuk aktivitas yang berorientasi pada amal saleh.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | 17201153440 AHMAD IQBAL AMARULLAH |
Date Deposited: | 14 Nov 2019 02:09 |
Last Modified: | 14 Nov 2019 02:09 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/13848 |
Actions (login required)
View Item |