ZULFIKARY MAULUDIN HIDAYAT, 17304163023 (2020) FENOMENA HALLYU KOREAN POP ‘RED VELVET’ SEBAGAI PENGALIHAN ISU SKANDAL PEMERINTAH KOREA SELATAN (Studi Kasus Konsep Debut Best K-Pop Idol Group Alive ‘Red Velvet’). [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
||
Text
ABSTRAK.pdf Download (169kB) |
||
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (246kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (504kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (463kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (832kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Download (1MB) |
||
Text
BAB V.pdf Download (165kB) |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (284kB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Fenomena Hallyu Korean Pop ‘Red Velvet’ Sebagai Pengalihan Isu Skandal Pemerintah Korea Selatan (Studi Kasus Konsep Debut Best K-Pop Idol Group Alive ‘Red Velvet’)” ini ditulis oleh Zulfikary Mauludin Hidayat dan dibimbing oleh Ibu Sukma Ari Ragil Putri M. I. Kom Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pesatnya kemajuan budaya Hallyu K Pop yang merambah ke berbagai negara, baik di negara Asia hingga sampai pada negara-negara wilayah barat karena karakteristik musik yang dihadirkan. Red Velvet, merupakan satu dari sekian kelompok penyanyi Pop Korea yang berkarir di blantika musik K-Pop hingga sekarang. Red Velvet menghadirkan ragam konsep sebagai ciri khas, di antaranya konsep Red, Velvet, dan perpaduan Red dengan Velvet. Ketiga konsep tersebut menunjukkan bahwa musik mereka dapat dinikmati sebagai keceriaan, keberanian, dan kesedihan dalam satu waktu. Karakteristik tersebut yang menjadi penyebab mengapa penyanyi Pop Korea dapat memperoleh para penggemar dikarenakan ragam kebutuhan gaya musik setiap orang di zaman sekarang sangat berbeda-beda. Oleh sebab itulah, adanya karakteristik ini mulanya dianggap mengalihkan isu yang lain agar khalayak dapat menyukai identitas tersebut dalam konten yang sama, yaitu Red Velvet. Red Velvet dianggap mengalihkan isu skandal politik pemerintah Korea Selatan yang dianggap abai dalam menyelesaikan kasus kecelakaan Kapal Sewol pada bulan April tahun 2014. Anggapan pengalihan isu terhadap Red Velvet dilatarbelakangi akibat waktu debut perdana artis K-Pop yang diketahui terjadi secara tiba-tiba tanpa himbauan terlebih dahulu dari label musik ternama, SM Entertainment. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus (case study) yang memiliki konsistensi terkait suatu peristiwa untuk dijadikan sebuah kasus. Peristiwa yang akan diteliti yakni terkait periode debut Red Velvet dengan periode penyelesaian kasus Kapal Sewol oleh pemerintah Korea Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Red Velvet tidak dapat dikatakan sebagai pengalihan isu disebabkan oleh konsep musik yang tidak ada kaitannya terhadap kasus politik, periode yang bertabrakan dengan isu K-Pop yang lain, serta tidak ditemukan adanya indikasi pemerintah Korea Selatan dalam mempromosikan budaya Hallyu K-Pop pada program diplomasi di berbagai negara. Kata Kunci: Pop Korea, Red Velvet, Skandal Pemerintah Korea Selatan
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Komunikasi Islam Ilmu Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Komunikasi Penyiaran Islam |
Depositing User: | 17304163023 ZULFIKARY MAULUDIN HIDAYAT |
Date Deposited: | 10 Mar 2022 08:33 |
Last Modified: | 10 Mar 2022 08:33 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/25186 |
Actions (login required)
View Item |