M. AGUS SANGSONGKO, 128512203024 (2023) PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK DISKALKULIA DALAM MEYELESAIKAN MASALAH TEOREMA PYTHAGORAS DI MTsN 7 NGANJUK. [ Thesis ]
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (534kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (406kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (309kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (240kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (644kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (366kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (94kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (424kB) | Preview |
Abstract
Tesis dengan judul “Penalaran Matematis Peserta Didik Diskalkulia dalam Menyelesaikan Masalah Teorema Pythagoras di MTsN 7 Nganjuk” ini ditulis oleh M. Agus Sangsongko, NIM. 128512203024 dengan pembimbing 1 Dra. Umy Zahroh, M.kes, Ph.D dan pembimbing 2 Dr. Sutopo, M.Pd. Kata kunci: Penalaran Matematis, Diskalkulia, Pythagoras Matematika merupakan ilmu yang terstruktur. Banyak orang yang tidak paham mengenai struktur matematika khususnya dalam ketidak mampuan belajar matematika (diskalkulia). Mereka beranggapan bahwa kesulitan matematika itu hal yang wajar dikarenakan matematika merupakan pelajaran yang sulit. Padahal diskalkulia dapat diteliti lebih lanjut dan dicari solusinya. Oleh sebab itu, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan tahapan penalaran matematis peserta didik diskalkulia tinggi, kesulitan penalaran matematis peserta didik diskalkulia sedang dan model yang digunakan dalam mengatasi masalah penalaran matematis peserta didik diskalkulia dalam meyelesaikan masalah teorema pythagoras di MTsN 7 Nganjuk. Penalaran matematis adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan berdasarkan fakta yang relevan dan kebenaranya dapat terbuktikan. Sedangkan diskalkulia ialah kesulitan belajar yang menggunakan aspek paling dasar dari keterampilan aritmatika. Kesulitannya terdapat pada sektor memahami, penerimaan, atau memproduksi informasi yang bersifat kuantitatif dan spasial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 7 Nganjuk. Instrumen utama adalah peneliti itu sendiri sedangkan instrumen pembantu berupa lembar tugas berbasis masalah, pedoman wawancara semi terstruktur, dan alat perekam. Proses analisis datanya adalah mentranskripsi data, menelaah data, mereduksi data, mengkategorikan data, memvalidasi data menarik kesimpulan. Sedangkan triangulasi yang digunakan adalah triangulasi waktu dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan peserta didik dengan tingkat diskalkulia tinggi mampu memenuhi dua dari empat indikator penalaran matematis yakni memahami masalah dan mengajukan dugaan dan menyusun rencana serta melakukan manipulasi matematika. Selanjutnya pada tingkat diskalkulia sedang mampu memenuhi tiga dari empat indikator penalaran matematis yakni: memahami masalah dan mengajukan dugaan; menyusun rencana dan melakukan manipulasi matematika; dan mampu melaksanakan rencana dan menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi. Sedangkan pada tingkat diskalkulia rendah mampu memenuhi semua indikator penalaran matematis. model pembelajaran yang cocok untuk peserta didik diskalkulia adalah pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning (model pembelajaran CTL) berdasar dari paparan hasil meyelsaikan masalah dan penalaran matematis.
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjects: | Matematika |
Divisions: | Pascasarjana > Thesis > Tadris Matematika |
Depositing User: | S2 128512203024 M. Agus sangsongko |
Date Deposited: | 27 Jul 2023 05:40 |
Last Modified: | 03 Aug 2023 01:18 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/37961 |
Actions (login required)
View Item |