POLA ASUH KELUAGA BEDA AGAMA PERPEKTIF MUQOSID SYARIAH (Studi kasus Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang)

LOLA AFRIDATU DINA, 12102183035 (2023) POLA ASUH KELUAGA BEDA AGAMA PERPEKTIF MUQOSID SYARIAH (Studi kasus Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang). [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (789kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (304kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (141kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (253kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (386kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (194kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (220kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (329kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (162kB) | Preview

Abstract

Skripsi dengan judul “Pola Asuh Keluarga Beda Agama Perspektif Maqosid Syariah (Studi kasus Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang)” ini ditulis oleh Lola Afridatu Dina, 12102183035, Prodi Hukum Keluarga Islam, Jurusan Syariah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, dengan dosen pembimbing: Prof. Dr. Iffatin Nur, M. Ag. Kata Kunci: Pola Asuh, Keluarga Beda Agama, Maqasid Syariah. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya beberapa penerapan pola asuh keluarga beda agama di Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang. Dalam beberapa kasus, keluarga beda agama dapat memilih untuk mengikuti salah satu agama atau mencari bentuk keagamaan baru yang mencakup kedua keyakinan. Namun, ada juga keluarga yang memilih untuk memelihara praktik agama mereka secara terpisah dan memberikan kebebasan kepada anak-anak mereka untuk memilih agama mereka sendiri saat dewasa. Pola asuh keluarga beda agama merujuk pada konteks sosial, budaya, dan pribadi yang membentuk cara orang tua membesarkan dan mendidik anak-anak mereka. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pola asuh keluarga beda agama di Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang 2) Bagaimana tantangan yang dihadapi oleh keluarga beda agama di Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang?. 3) Bagaimana pola asuh dan tantangan yang dihadapi keluarga beda agama perspektif Maqasid Syariah? Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dan jenis study lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui Wawancara mendalam, Observasi, dan Dokumentasi. Teknis analisis data mengacu pada teknik analisis model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: Kondensasi Data (Data Condensation), Penyajian Data, dan Verifikasi. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Di Kecamatan Kesamben terdapat 3 keluarga beda agama dan menerapkan pola asuh yang berbeda, 1 Keluarga yang menerapkan pola asuh otoritatif dan 2 keluarga menerapkan pola asuh otoriter. 2) Adapun tantangan yang dihadapi oleh keluarga beda agama di kecamatan Kesamben kabupaten Jombang perspektif maqasid syariah memiliki keberagaman. Terlalu banyak kontrol dapat menyebabkan anak merasa terkekang, sedangkan terlalu banyak kebebasan dapat menyebabkan kebingungan dan kurangnya panduan. Dalam pola asuh otoritatif, tantangan yang dihadapi adalah kesulitan dalam menemukan keseimbangan. Sedangkan dalam pola asuh otoriter, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya perhatian dari orang tua, anak merasa terkekang, anak menjadi tidak percaya diri, dan potensi rasa takut dan kecemasan. anak dalam pola asuh otoriter mungkin merasa takut atau cemas untuk berbicara atau melakukan sesuatu di luar arahan orang tua. Ini bisa menghambat perkembangan rasa percaya diri dan kreativitas. 3) Pola asuh anak otoritatif perspektif Maqasid syariah mengacu pada pemahaman: Hifz Al-Din (Pemeliharaan Agama), Hifz Al-Nafs (Pemeliharaan jiwa), Hifz Al-Aql (Pemeliharaan akal), Hifz Al-Nasl ( Pemeliharaan keturunan) dan pola asuh otoriter lebih mengacu pada Hifz Al-Maal (Pemeliharaan Harta). Sedangkan tantangan yang dihadapi adalah pengajaran agama yang berbeda, Perbedaan dalam ritual ibadah, dan kekhawatiran tentang identitas anak di tengah masyarakat yang kurang memahami agama

Actions (login required)

View Item