ETIKA CINTA JALALUDDIN RUMI DAN ERICH FROMM: RELEVANSINYA TERHADAP MODERASI BERAGAMA

AHMAD IZZUDDIN, 128507203001 (2024) ETIKA CINTA JALALUDDIN RUMI DAN ERICH FROMM: RELEVANSINYA TERHADAP MODERASI BERAGAMA. [ Thesis ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (388kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (479kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (564kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (708kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (316kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (319kB)

Abstract

Pola pikir manusia yang mengandalkan mekanika akal-rasio selama berabad-abad lamanya, manusia yang diwarnai perilaku praktis pragmatis membuat sebagian besar manusia hanya mau tunduk dan percaya kepada yang memiliki daya guna dan fungsi yang terlihat mata. Kebanyakan orang mengatakan bahwa cinta itu omong kosong, kekanak-kanakan, tidak perlu, atau bahkan tidak nyata. Setidaknya bukankah setiap orang mencintai dirinya sendiri dengan mengistirahatkannya saat lelah, memberinya makan saat lapar, mengolahragakannya, atau setidaknya bukankah mereka yang berpikiran bahwa cinta itu omong kosong berarti ia mencintai pikirannya tersebut, buktinya ia mati-matian membela dan mempertahankan pandangannya tersebut. Rumusan masalah penelitian dalam penulisan tesis ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana konsep etika cinta Jalaludin Rumi dan Erich Fromm? 2) Apa saja persamaan dan perbedaan etika cinta Jalaludin Rumi dan Erich Fromm? 3) Bagaimana relevansi etika cinta Jalaludin Rumi dan Erich Fromm terhadap moderasi beragama? Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research), di mana penulis menggunakan pendekatan deskriptif dengan lebih menekankan pada kekuatan analisis sumber-sumber dan data-data yang ada dengan mengandalkan teori-teori yang ada untuk diintepretasikan berdasarkan tulisan-tulisan yang mengarah kepada pembahasan, yang dikaji secara mendalam. Penelitian ini bersifat eksploratif dengan demikian dapat menganalisis lebih mendalam dan menginterpretasikan hubungan teks dengan konteks, proses pemahaman teks dan fenomena teks dalam melakukan interpretasi teks perspektif hermeneutik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) Menurut Rumi yang pertama diciptakan oleh Tuhan adalah cinta, maka hidup yang hanya sepanjang tarikan nafas ini janganlah untuk menanam apa-apa kecuali cinta. Sedangkan Fromm mengatakan cinta adalah suatu orientasi karakter yang menentukan keterkaitan seseorang dengan dunia secara keseluruhan, bukan pada satu “obyek” cinta. Jika seseorang mencintai hanya satu orang dan acuh kepada yang lain, itu bukan cinta melainkan keterikatan simbiotik, atau egoisme. 2) Konsep cinta Rumi dan Fromm memiliki kesamaan dalam lingkup cinta universal, sebuah ruh persatuan terhadap alam semesta. Sedangkan sisi perbedaannya yang paling menonjol adalah semua konsep cinta Rumi selalu orientasinya pada Tuhan meskipun seringkali digambarkan dengan kalimat cinta sesama manusia maupun alam semesta sebagai perumpamannya, sedangkan Fromm menggambarkan orientasi cinta kepada 4 obyek yaitu persaudaraan, keibuan, erotis, diri dan Tuhan. 3) Etika cinta Rumi dan Fromm memiliki relevansi yang sangat erat dengan moderasi beragama. Konsep moderasi beragama yang berisikan prinsip toleransi, anti kekerasan, penerimaan terhadap tradisi lokal dan kebangsaan akan terwujud secara sempurna apabila dilakukan dengan cinta, akan kokoh apabila dilandasi dengan cinta dan akan abadi apabila diikat dengan simpul-simpul cinta.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Agama
Filsafat > Filsafat Islam
Filsafat > Filsafat Pendidikan
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Filsafat Agama
Depositing User: 128507203001 AHMAD IZZUDDIN
Date Deposited: 18 Jan 2024 06:25
Last Modified: 18 Jan 2024 06:25
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/43325

Actions (login required)

View Item View Item